Paguyuban Walangsuji Telusuri Jejak Megah Kerajaan Talaga Manggung. Ingin Diangkat Jadi Wisata Unik Majalengka

9 Mei 2023, 13:47 WIB
Paguyuban Walangsuji yang berlokasi di Desa Kagok, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, sedang berupaya mengembangkan dan mengembalikan nama baik Walangsuji sebagai situs bersejarah bekas Istana Kerajaan Talaga Manggung. /Jejep/

KABARCIREBON-Paguyuban Walangsuji yang berlokasi di Desa Kagok, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, sedang berupaya mengembangkan dan mengembalikan nama baik Walangsuji sebagai situs bersejarah bekas Istana Kerajaan Talaga Manggung.

Menurut Ketua Paguyuban Walangsuji, Aom Gibran, Kerajaan Talaga Manggung, yang beribukota di Walang Suji, merupakan tempat bersejarah yang ada pada akhir abad XV hingga abad XVI atau sekitar tahun 1475 M hingga 1525 M.

Dia menjelaskan, menurut versi Bujangga Manik, Walangsuji disebut dalam salah satu naskah berbahasa Sunda Kuno yang menceritakan perjalanan tokoh bernama Bujangga Manik dari tanah Jawa dan Bali.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, 5 Anggota KPU Majalengka Akan Jalani Sidang DKPP Terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

Naskah itu ditulis pada daun nipah dan saat ini disimpan di Perpustakaan Bodleian di Universitas Oxford sejak tahun 1627. "Kalau menurut cerita rakyat, setelah Sunan Parung Raja Talaga Manggung dibunuh, bekas Keratonnya di Situ Sangiang menjadi Danau Sangiang, sementara istana dipindahkan ke Walangsuji dan kerajaan diperintah oleh Ratu Simbarkancana,"katanya Selasa 9 Mei 2023.

Namun, saat ini daerah Walangsuji kondisinya telah terlantar dan terkenal angker. Ia menyebut bahwa banyak warga yang masih percaya bahwa ada timbunan emas di bekas Keraton kerajaan terbesar di Majalengka tersebut kala itu.

"Sebagai upaya untuk mengembalikan kejayaan Walangsuji, Paguyuban Walangsuji kini telah bekerja sama dengan pemuda dan pemerintah desa, kami sedang melakukan restorasi dan membuka akses jalan mobil melalui program TMMD,"tuturnya.

Baca Juga: KPU dan Bawaslu Majalengka Sambut Hangat Kehadiran Mendadak Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja.Ini Agenda Utamanya

Sementara itu, Ketua Balai Konservasi Cagar Budaya Talaga Manggung Asep Asdha Singawinata menjelaskan, bahwa isu mengenai keberadaan emas di Walangsuji sebenarnya hanya merupakan perumpamaan atau simbolisasi.

Yayasan Talaga Manggung juga menghargai kearifan lokal dan mendukung upaya Paguyuban Walangsuji dalam mengembangkan serta menghidupkan kembali sejarah Kerajaan Talaga Manggung di Walangsuji.

Masih dikatakan Asep, bahwa tim penelitian saat ini telah menemukan situs-situs peninggalan historis yang telah berabad-abad terlupakan. Beberapa penemuan prasasti dan objek yang diduga sebagai Cagar Budaya telah diajukan ke Balai Arkeologi untuk penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Sebanyak 8.956 Calon Jemaah Haji Asal Jawa Barat Berangkat Menuju Tanah Suci Melalui BIJB Majalengka

"Kami berharap bahwa dengan dibukanya kembali situs-situs bersejarah ini, Walangsuji dapat bangkit kembali dan memberikan manfaat serta kesejahteraan bagi warga sekitarnya,"tuturnya.

Kepala Desa Kagok Kecamatan Banjaran Dedeh Juariah mengemukakan, niatnya untuk membuka Walangsuji sebagai destinasi wisata budaya setelah menjadi Kepala Desa. Ia pun memberikan izin kepada komunitas lokal untuk mengembangkan daerahnya itu tujuan utama dalam melestarikan sejarah Keraton Talaga Manggung.

"Kami dari pemerintah desa sudah membuka akses jalan dengan memperbolehkan kendaraan roda empat masuk ke area Walangsuji, sehingga memudahkan akses bagi pengunjung yang akan datang ke sini,"tuturnya.

Baca Juga: PEMILU 2024 : Masih Nihil Pendaftaran Bakal Calon Legislatif di Pemilu 2024. KPU Majalengka Ingatkan Hal Ini

Dedeh berharap dengan adanya temuan prasasti dan peninggalan bersejarah ini, semua pihak dapat mendukung upaya pengembangan Walangsuji menjadi tujuan wisata religi dan budaya. Minimalnya mirip dengan Sunan Wanaperih yang sudah terkenal dan banyak di ziarahi.

"Kami menyadari bahwa Walangsuji memiliki potensi magnet yang akan menarik minat banyak orang untuk tertarik pada sejarah dan kebudayaan Majalengka di masa lalu,"paparnya.

Ketua Yayasan Talaga Manggung, Rd. Apun Tjahya Hendraningrat menuturkan, mendukung penuh kepada upaya Paguyuban Walangsuji yang memiliki tekad yang kuat mengembangkan Walangsuji sebagai wisata budaya yang berkelanjutan.

Baca Juga: PEMILU MAJALENGKA : Bawaslu Himbau Panwaslu dan PKD Lakukan Pengawasan Melekat Kawal Pemutakhiran Data Pemilih

"Kami dari pihak yayasan mendukung penuh Walangsuji dapat menjadi destinasi wisata yang memberikan nilai manfaat bagi siapapun di kemudian hari,"ucapnya.

Dengan adanya upaya restorasi dan pengembangan Walangsuji, ia berharap situs bersejarah Kerajaan Talaga Manggung, dapat memberikan warisan budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Sehingga dapat dilestarikan dan disajikan kepada generasi masa depan.

"Kedepan Walangsuji akan menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tapi juga menyimpan cerita-cerita bersejarah yang menarik dan unik. Semoga Walangsuji kembali menjadi pusat perhatian dan mampu membawa kesejahteraan bagi warga setempat serta meningkatkan pariwisata di Majalengka,"paparnya.***

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler