DPC PKB Sebut Dugaan Jual Beli Nomor Urut Bacaleg Fitnah

22 Mei 2023, 16:09 WIB
Ketua LPP DPC PKB Kabupaten Cirebon, Zaenal Muttaqin. /IST /

KABARCIREBON - DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cirebon, melalui Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) angkat bicara mengenai dugaan nomor urut bakal calon legislatif yang diperjualbelikan.

Ketua LPP DPC PKB Kabupaten Cirebon, Zaenal Muttaqin menjelaskan, awalnya soal polemik nomor urut Bacaleg di partainya, DPC tidak perlu menanggapi. Namun ketika didiamkan, isu tersebut semakin liar dan mengharuskan pihaknya angkat bicara.

"Karena dirasa telah mengarah pada semacam fitnah, maka saya perlu untuk menanggapinya," kata Zaenal, Senin (22/5/2023).

Baca Juga: Istirahat 5 Hari di Kota Cirebon, 32 Biksu Kembali Lanjutkan Jalan Kaki ke Candi Borobudur

Ia menjelaskan, soal penempatan nomor urut bacaleg merupakan bagian dari strategi pihaknya dalam pemenangan pemilu 2024 mendatang. Jadi, tidak seharusnya menjelaskan ke publik bagaimana rasionalisasi penempatan nomor urut bacaleg tersebut.

Tetapi, kata dia, yang perlu digarisbawahi adalah pemilu 2024 bagi PKB bukan sekadar mempertahankan kemenangan. Namun harus dibarengi juga dengan semangat menambah jumlah kursi di parlemen. DPC PKB pun sangat yakin dengan bacaleg yang akan bertarung di Pileg nanti.

"Kita optimistis dengan bacaleg-bacaleg yang kita miliki. Mereka semua orang yang sudah teruji kemampuannya," ungkap Zaenal.

Baca Juga: Buka PWN 2023, Menag: Pramuka PTKN Harus Adaptif Rawat Keberagaman dan Perdamaian

Kemudian, soal penempatan nomor urut bagi para bacaleg PKB, sebenarnya tidak begitu mempengaruhi. Apalagi, kata dia, para anggota legislatif atau incumbent PKB yang benar-benar sudah teruji.

"Para anggota legislatif atau incumbent PKB itu tokoh-tokoh yang sudah dicintai oleh masyarakat. Sehingga, mau ditempatkan di nomor berapa pun, tidak berpengaruh," ujar Zaenal. 

Mereka, menurut dia, punya pengalaman lebih. Ini bukan tanpa dasar. Sebab, pada pemilu 2019 lalu, para kader PKB yang sekarang duduk di DPRD Kabupaten Cirebon, justru kebanyakan tidak di nomor-nomor atas. 

Baca Juga: Gapeka 2023 Berlaku, Perjalanan KA akan Makin Singkat

"Mereka ada yang nomor 6, nomor 4, nomor 5, tetapi kenyataannya mereka berhasil menuju kursi parlemen. Ini bukti bahwa anggota legislatif yang sedang duduk di kursi DPRD ini adalah orang orang hebat," ungkapnya.

Artinya, mengapa sekarang pihaknya tidak menempatkan mereka di nomor-nomor atas, karena DPC PKB yakin akan kemampuan mereka. 

"Ini sudah ngomongin strategi, yang saya kira seharusnya tidak perlu diungkap ke publik," katanya.

Baca Juga: Timnas Indonesia Resmi Lawan Argentina, Lionel Messi Akankah Merumput di Gelora Bung Karno

Zaenal kembali menegaskan, soal tudingan ada dugaan jual beli nomor urut bacaleg, jelas itu tidak benar. Hal itu, kata dia, jelas fitnah yang seharusnya tidak muncul dari kader internal partainya.

"Tuduhan soal jual beli nomor urut, saya kira ini merupakan fitnah yang membuat kami curiga, jangan sampai ada gerakan pembusukan dari dalam hingga mengganggu target kemenangan dan penambahan kursi PKB," kata Zaenal.

Diberitakan sebelumnya, kisruh di internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cirebon semakin meruncing. Bahkan, ada ancaman di-PAW bagi anggota legislatif atau incumbent yang membangkang atas keputusan DPC PKB, terkait penempatan nomor urut bakal calon legislatif (Bacaleg) yang sudah didaftarkan ke KPU.

Baca Juga: Relawan Jokowi Gibran Dukung Prabowo Subianto Berbuntut Begini

Tak hanya itu, dugaan 'jual-beli' nomor urut bacaleg pun bermunculan. Hingga membuat sejumlah kader PKB di daerah ini geram. Karena DPC dinilai telah mengabaikan amanat partai yang harus memprioritaskan kader militan ketimbang pendatang.

Banyaknya incumbent yang ditempatkan tidak di nomor urut strategis dalam pendaftaran Bacaleg ke KPU ini, dibenarkan H Tanung.(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari

Tags

Terkini

Terpopuler