Cara DPC PKB Dianggap Kapitalis, Bisa 'Mengubur' Kader dengan Tragis

28 Mei 2023, 14:41 WIB
Kader senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cirebon, Nuroji Junaedi. /IST /

KABARCIREBON - Kader senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cirebon, Nuroji Junaedi, mengaku kecewa dengan sikap DPC PKB setempat. Hal itu berkaitan dengan penempatan nomor bagi bakal calon legislatif (bacaleg) di partainya. Menurut dia, cara DPC seperti kapitalis yang bisa 'mengubur' para kader partainya.

Ia juga sangat menyayangkan pimpinan DPC PKB Kabupaten Cirebon yang tidak segera meredam soal konflik penomoran, hingga ramainya isu dugaan jual beli nomor urut Bacaleg. Seharusnya, kata dia, tidak sampai menjadi konsumsi publik.

Bahkan, Nuroji pun semakin geram atas pernyataan Ketua LPP DPC PKB, Zaenal Muttaqin sebelumnya di media. Karena jawaban yang disampaikan malah bukan membuat sejuk suasana, tapi semakin membuat ketenangan warga PKB justru banyak yang bertolak belakang. 

Baca Juga: Tahun 2023 Ini, 221.000 Warga Indonesia Tunaikan Ibadah Haji, Ini Jadwal dan Lama Tinggal di Arab Saudi

"Hanya dengan alasan sederhana, PKB harus menang, PKB harus meraih kursi banyak. Sementara cara yang dilakukan DPC menyakiti para pejuang-pejuang PKB. Dan cara-cara itu akan mengubur kader-kader PKB yang telah berjuang," kata Nuroji, Minggu (28/5/2023).

Ia menjelaskan, memang kaitan penomoran Bacaleg ini bukan persoalan baru. Bahkan, menjadi rutinitas lima tahunan menjelang hajat Pemilu. Akan tetapi dari pengalaman-pengalaman yang dulu, kata dia, cara memberikan nomor urut Bacaleg berdasarkan skor pengabdian dan sumbangsih kader terhadap partai.

"Cara ini yang mendekati asas keadilan dan asas penghargaan kepada para kader," katanya.

Baca Juga: Asyik, 1 Juni dan 2 Juni 2023 Libur Nasional Hari Lahir Pancasila Plus Cuti Bersama Waisak, Long Weekend

Jika penomoran Bacaleg berdasarkan skor tadi, maka, menurut Nuroji, para bacaleg pun akan menerima secara legowo. 

"Tapi cara-cara yang disampaikan LPP DPC PKB Kabupaten Cirebon di media, lebih kepada cara-cara memaksakan kehendak atau cara-cara kapitalis," tegas Nuroji.

Dirinya memang sependapat dan setuju PKB harus menang serta meraih kursi terbanyak di pemilu mendatang. Tetapi tidak harus kemudian menggunakan cara yang tidak ada penghargaan atau tidak menghargai para kadernya yang sudah berjuang untuk partai. 

Baca Juga: Link Nonton One Piece Chapter 1063 Anime Paling Banyak Disaksikan! Sengitnya Pertarungan Zoro vs King

Nuroji pun sering melihat kader-kader yang all out untuk PKB. Hingga meninggalkan keluarga mereka demi kegiatan-kegiatan partainya. Menurut dia, kerja partai adalah kerja gratis yang tidak dibayar dan imbalannya hanya ketika duduk di parlemen. 

"Namun ketika target lima tahunan yang ingin dia raih, tapi malah dikecewakan dengan sistem penomoran," ungkapnya.

Ia kembali menegaskan, para Bacaleg pastinya akan menerima jika sistem penomoran dengan menggunakan skor. Artinya, orang-orang yang mengabdi ke PKB sekian lama, maka skornya sekian. Orang yang banyak sumbangsihnya terhadap PKB skornya sekian. 

Baca Juga: Link Live Penukaran Hadiah Free Fire Plus Update Kode Redeem FF Terbaru

"Kalau saya dengar sekarang ini, meski kader PKB baru, karena punya akses di DPP, maka nomornya menggilas orang-orang yang telah berjuang. Ini yang jadi persoalan," kata Nuroji. 

Maka, kata dia, kekecewaan-kekecewaan mereka terus berkembang. Termasuk ada setoran ini dan itu, hingga muncul pula dugaan jual beli nomor urut Bacaleg. 

"Meski ini baru asumsi dari orang yang dikecewakan. Maka tentu kita maklumi," ujarnya.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru Free Fire Fancy Ride, Custom Room Card and MAG7 Executioner Redeem Code

Dengan situasi internal PKB Kabupaten Cirebon yang terus bergejolak, kata dia, menjadi tidak sehat dalam berpartai. Yang tentunya harus ada langkah dan sikap dari pihak DPC PKB setempat, agar kemenangan partai di pemilu 2024 nanti bisa diraih dengan mudah.

"Yang saya harapkan, DPC PKB harus bersikap untuk mampu menenteramkan dan menyejukkan kader-kader PKB," katanya.

Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Waswien Janata saat dikonfirmasi terkait konflik yang terjadi di internal partainya enggan berkomentar. Ia mengaku DPC PKB tengah berduka, karena ayah dari Ketua DPC PKB, Jamil Abdul Latief belum lama ini meninggal dunia.

Baca Juga: Lengkap, Jadwal Perjalanan Jemaah Haji Indonesia 2023, Berangkat, Wukuf, Masa Tinggal di Arab Saudi dan Pulang

"DPC masih berduka, mas," singkat Waswien melalui pesan WhatsApp-nya.

Diberitakan sebelumnya, internal PKB Kabupaten Cirebon tengah diterpa konflik yang tak berkesudahan. Selain para kader tidak terima atas pergantian ketua DPC dari Hasan Basori ke Jamil Abdul Latief, juga ditambah kisruh penempatan nomor urut Bacaleg.

Sebab, ada empat incumbent anggota legislatif yakni H Tanung, Emha Syahirul Alam, Pandi dan H Mahmudi ditempatkan di nomor sepatu atau nomor besar yakni 4, 5 dan 6. Tak hanya mereka, beberapa putra pejuang PKB yang ikut mendeklarasikan partai pun di posisi yang sama.

Baca Juga: Kode Redeem FF Update Free Fire 28 Mei 2023 Titan SCAR Redeem Code dan Hadiah Lainnya

Sedangkan nomor urut 1, 2 dan 3 di masing-masing Dapil selain diisi KSB dan incumbent, juga kader-kader PKB yang dianggap baru. Hingga muncul adanya dugaan jual beli nomor urut Bacaleg.

Beberapa kader PKB dan incumbent yang dikecewakan pun meluapkan kekesalannya lewat media. Sebab, protes mereka di internal partai tak dianggap. Namun dari unsur pimpinan DPC PKB, sampai saat ini tak ada satu pun yang mau bersuara terkait konflik yang terjadi.(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari

Tags

Terkini

Terpopuler