Luthfi Menghilang, Rakor Pimpinan Soal Cirebon Timur Jadi Daerah Otonom Baru Gagal Digelar

21 November 2023, 16:32 WIB
ILUSTRASI peta Kabupaten Cirebon Timur.* Ajay/KC /

KABARCIREBON - Soal rencana Cirebon Timur menjadi Daerah Otonom Baru (DOB), pemerintah daerah melalui Bupati Cirebon, H Imron sudah menyurati Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat meminta agar dilakukan rapat paripurna persetujuan bersama DOB.

Surat undangan rapat pimpinan DPRD bersama pimpinan fraksi DPRD pun telah dikeluarkan Sekretariat DPRD yang ditandatangani langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Moh. Luthfi. Dalam surat undangan rapat tersebut diagendakan Selasa 21 November 2023 pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai, di ruang ketua dewan.

Adapun materi yang akan dibahas dalam surat undangan yang bertitimangsa 20 November 2023 itu, yakni rapat koordinasi (Rakor) menindaklanjuti surat Bupati Cirebon terkait permintaan rapat paripurna persetujuan bersama DOB.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Kabupaten Majalengka Siapkan Klinik Jiwa, Ini Tujuannya

Namun, hingga sore hari Ketua DPRD Kabupaten Cirebon tak juga ngantor. Ia menghilang, sehingga rakor pun gagal digelar. Meski beberapa pimpinan fraksi yang mendapat undangan rapat tersebut, sejak pagi sudah ada di gedung DPRD Kabupaten Cirebon.

Salah satunya Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa. Ia datang ke kantor DPRD sejak pagi untuk memenuhi rapat tersebut. Namun dirinya mengaku kecewa, karena yang mengundang rapat malah tidak ada di kantor, sehingga rapat gagal digelar.

"Suratnya tadi malam (diterima,red) dari sekretariat fraksi bahwa hari ini rapat dengan pimpinan. Materinya rapat koordinasi menindaklanjuti surat bupati yang meminta rapat paripurna persetujuan bersama terkait DOB. Tapi yang mengundang malah menghilang, tidak ada di kantor," kata Mustofa.

Baca Juga: Setelah Resmi Dikukuhkan Ketua PCM Lemahabang Kabupaten Cirebon, Nurudin Siap Sejahterakan Warga Muhammadiyah

Pria yang akrab disapa Jimust ini kembali menegaskan, sejak pagi dirinya sudah hadir di gedung DPRD. Mengutamakan agenda Rapim terlebih dahulu, meskipun sudah ada agenda kunjungan. Jimust pun mengaku tidak sendiri, ia bertemu salah satu pimpinan DPRD, H Subhan dan beberapa ketua fraksi lainnya.

"Saya juga lihat ada ketua fraksi PKB, H Darusa. Cuma sampai sekarang tidak ada kejelasan. Kelihatannya diundur. Entah sampai kapan. Cuma kelihatannya enggak jadi," katanya.

Jimust tidak mengetahui, alasan tepatnya karena apa sehingga rapat batal dilakukan. Makanya, kata dia, dirinya tidak bisa berkomentar banyak terkait agenda rapat tersebut.

Baca Juga: Dampak Tidak Diusulkan Pj Bupati Kuningan, Sejumlah Tokoh PCNU Merapat Ke Rumah Sekda Dian

Begitu juga saat disinggung soal rencana Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM) yang akan mengepung gedung DPRD, Jimust memilih tidak berbicara banyak. Menurutnya itu hak FCTM dan mempersilakan menanyakan hal itu kepada pimpinan DPRD.

"Lebih jelasnya silakan nanti pimpinan nanti yang menyampaikan. Yang jelas saya dari fraksi PDIP, sudah datang menghadiri undangan, apalagi terkait DOB itu sudah ada surat dari bupati," katanya.

Jimust pun menegaskan, rakor itu agendanya untuk membicarakan terkait dengan isu yang belakangan ini muncul di permukaan. "Soal hasilnya apa, ya belum bisa berkomentar lebih jauh," katanya.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Seblak yang Terkenal di Kabupaten Sragen, Bisa Dicoba Seblak Teh Eneng dan Seblak SKS

Namun, Jimust akhirnya mendapatkan informasi, tidak digelarnya rapat pimpinan, karena Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Moh. Luthfi yang mengundang malah keluar daerah. Ia pun merasa geram, setelah mendapatkan informasi tersebut.

"Rapat kalau sudah melibatkan pimpinan selalu enggak jelas. Malah saya dengar sekarang ketua dewan mengikuti kegiatan di Bali," ungkap Jimust.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Subhan ketika dikonfirmasi menegaskan rapat pimpinan yang jadwalnya mendadak itu, tidak jadi digelar.

Baca Juga: Mahasiswa FEB UGJ Cirebon Sabet Penghargaan pada Santripreneur Award 2023

"Agenda rapat konsultasi pimpinan dengan pimpinan fraksi yang jadwalnya mendadak itu, tidak jadi digelar. Pimpinan yang hadir cuma saya. Sementara, sebelumnya kan tidak ada komunikasi apapun, ya enggak jadi," katanya.

Subhan pun mengaku menunggu kepastian itu, sampai jam makan siang. Ternyata tidak ada informasi apapun. Disinggung soal keberadaan Luthfi di Bali, Politisi Gerindra itu, tidak mengetahui pasti. "Saya tidak tahu pastinya," kata Subhan

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Moh. Lurhfi saat hendak dikonfirmasi kenapa rapat pimpinan gagal digelar, tidak mengangkat panggilan WatshApp-nya.

Baca Juga: Hj. Yulia Viatikara, M.Pd Jabat Kepala SMP Negeri 5 Kota Cirebon

Seperti diketahui, belakangan ramai isu soal Cirebon Timur terancam gagal menjadi CDOB. Sebab terkendala luas wilayah. Atas munculnya isu tersebut, FCTM pun menuding Ketua DPRD, Moh. Luthfi dan Wakil Ketua DPRD, Teguh Rusiana Merdeka tengah bermain untuk menghambat prosesnya.(Ismail/KC)

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler