Atap Sekolah di Kabupaten Cirebon Ambruk, Spesifikasi Bangunan Buruk, Diah: Disdik Harus Lakukan Evaluasi

19 Januari 2024, 20:20 WIB
Dok/KC, ruangan di SMPN 2 Greged Kabupaten Cirebon, ambruk, belum lama ini. /

KABARCIREBON - Ambruknya atap ruangan di SMPN 2 Greged Kabupaten Cirebon mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak.

Salah satunya, anggota DPRD Kabupaten Cirebon. Menurut Diah Irwany Indriyati, ambruknya ruang kelas dan beberapa ruangan SMPN 2 Greged membuat dirinya prihatin dan perlu adanya evaluasi dari Dinas Pendidikan (Disdik) dalam melaksanakan rehabilitasi ruangan sekolah.

"Tak menjadi soal bila dikerjakan pihak ketiga maupun swakelola dinas. Asalkan sesuai aturan dan spesifikasi bangunan," katanya, usai acara di sekitar Kecamatan Lemahabang, Jumat (19/1/2024).

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Pecel yang Mantul di Kabupaten Sukoharjo, Coba Cicipi Pecel Bu Siti dan Pecel Mbok Sinem

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, dalam membangun maupun rehabilitasi sekolah tak lepas dari anggaran yang dibutuhkan dan proses yang panjang untuk mendapatkan anggaran tersebut.

Maka dengan ambruknya ruangan sekolah yang baru dibangunan beberapa tahun, sangat disayangkan. Sehingga, perlu adanya perencanaan yang matang, sistematis dan terukur.

"Perlu adanya pengawasan berbagai pihak, bilamana ada pengerjaan rehabilitasi sekolah maupun yang lainnya. Hal ini bertujuan, mencegah terjadinya hal serupa di sekolah lain," jelasnya.

Baca Juga: Ada Kenaikan PKH Tahun 2024 Ini, Pencairan PKH Tahap 1 KKS Dapat Rp750 Ribu atau Jadi Rp3 Juta-Bumil Per Tahun

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon ini menambahkan, bangunan sekolah yang menggunakan baja ringan semestinya menggunakan genteng yang metal. Agar beban tidak terlalu berat.

"Kalau perencanaan yang matang, besar kemungkinan tak terjadi ambruknya ruangan di sekolah tersebut. Bila perlu, bupati lakukan evaluasi bagi kepala dinas, kenapa bisa terjadi demikian," imbuhnya.

Dirinya mengharapkan kontraktor untuk memperhatikan kualitas bangunan yang dikerjakan dan konsultan, agar mengawasi material yang digunakan.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Pecel yang Terdekat di Kabupaten Lampung Selatan, Cobain Pecal Mak Pon dan Pecel Barokah

"Pengawasan harus diperketat oleh seluruh pihak, saat rehab sekolah. Supaya kejadian serupa tak terjadi. Kasihan anak-anak yang sedang menuntut ilmu, tertimpa reruntuhan bangunan saat belajar," pungkas Diah.

Sekedar informasi, enam siswa luka ringan dan mendapatkan perawatan intensif di tempat pelayanan kesehatan, karena ambruknya atap baja ringan SMPN 2 Greged, Kabupaten Cirebon.
Peristiwa ambruknya ruang kelas 7B, WC, ruang UKS dan ruang guru tersebut, terjadi Jumat (12/1/2024) sekitar pukul 9.00 WIB.

Saat itu, para guru sedang berada di ruangan dan siswa juga sedang melakukan kegiatan belajar. Meski tak ada hujan, secara tiba-tiba kedua ruangan tersebut ambruk dan menimpa orang yang berada di bawahnya.

Baca Juga: Sekda Kuningan Ajak ASN Berpegang Teguh Pada Pancasila

Siswa yang berada di ruang kelas, berhamburan keluar kelas dan naas bagi anak yang duduk di belakang, tak berhasil menyelamatkan diri, sehingga terluka di bagian kepala, tangan dan kaki. Korban sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas kemudian diperbolehkan pulang.(Supra/KC).***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler