Network
KABARCIREBON - Gapura Alun-alun Taman Pataraksa Sumber yang sebelahnya kembali mengalami ambruk, Selasa 16 Januari 2024 malam. Kejadian tersebut membuat pegiat anti korupsi di daerah ini berkomentar.
Salah satunya Ade Riyaman. Ia curiga kenapa Aparat Penegak Hukum (APH) diam. Padahal, proyek tahap kedua yang anggarannya bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat (Jabar) ini, nilainya cukup besar yakni Rp 4,5 miliar.
Ade Riyaman pun mengaku pasrah dengan kondisi seperti itu. Ia malah mengaku pesimistis, APH terutama Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon bisa menindak lanjuti kasus tersebut hingga tuntas.
Malahan, Ade meminta, kondisi tersebut lebih baik dibiarkan saja apa adanya dan tidak usah dibangun lagi gapura yang baru. "Sudahlah mendingan dibiarkan saja apa adanya," kata Ade, Rabu 17 Januari 2024.
Pantauan KC di lapangan, usai ambruknya gapura kedua di Alun-alun Taman Pataraksa tersebut, pagi harinya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) memasang garis Pol PP di sekeliling alun-alun setempat.
Sehingga, untuk sementara waktu, para pengunjung alun-alun yang menjadi salah satu icon Kabupaten Cirebon tersebut tidak diperbolehkan masuk.
"Kami pasang Pol PP line di seluruh lokasi Alun-alun Taman Pataraksa. Pengunjung dilarang masuk sebelum Pol PP line ini kami cabut," kata Kabid Gakda Satpol PP Kabupaten Cirebon, Soes.
Ia menjelaskan, pemasangan Pol PP line dimaksudkan untuk mencegah kedatangan pengunjung ke lokasi Alun-alun Taman Pataraksa. Hal itu karena, dikhawatirkan ada hal hal yang tidak diinginkan, terkait keselamatan pengunjung. Namun Soes enggan berkomentar, sampai kapan Pol PP line tersebut akan dipasang.
