Banjir Majalengka Disebabkan Tanggul Sungai Cipelang Jebol, Ratusan Hektare Tanaman Padi Berubah Seperti Danau

12 Februari 2024, 21:05 WIB
Ratusan hektare sawah di Majalengka berubah seperti danau akibat tanggul Sungai Cipelang jebol.* /Kabar Cirebon/Tati Purwati/

KABARCIREBON - Banjir di Majalengka disebabkan tanggul Sungai Cipelang jebol akibat tidak mampu menahan arus yang dipicu intensitas hujan selama 5 jam, Senin, 12 Februari 2024.

Menurut keterangan warga, jebolnya tanggul Cipelang pernah terjadi di tahun 2021, tepatnya di Blok Jagawana. Luapan air lebih besar karena tanggul yang jebol terjadi di sejumlah titik. Bahkan, ratusan hektare tanaman padi berubah seperti danau.

Kepala Dinas ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka, Iman Firmansyah mengatakan ada seluas 658,88 hektare sawah di 11 desa yang terendam banjir dengan kondisi tanaman padi berusia 75 harian. Seluas 10 hektare di antaranya di Desa Kertawinangun 10 hari lagi menjelang panen.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto yang Terdekat di Kabupaten Lampung Selatan, Bisa Dicoba Soto Erik dan Soto Pantes

Sawah yang terendam berada di Desa Pakubeureum seluas 75 ha, Kertawinangun seluas 61 ha, Babakan seluas 61,63 ha, Kertajati seluas 86 ha, Sukakerta selaus 20 ha, Bantarjati selaus 44,25 ha, Palasah 250 ha, Sukamulya 30 ha, Sukawana 20 ha, Kertasari 6 ha dan Desa Mekarjaya seluas 5 ha.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka Iskandar Hadi mengungkapkan, akibat bajir, ada sekitar 1.300 rumah yang terendam. Banjir juga berdampak pada 3.500 jiwa. Ini dipicu adanya hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung lebih dari 5 jam.

Sementara itu Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi yang meninjau langsung ke lokasi jebolnya tanggul di Desa Kertawinangun mengungkapkan, banjir yang melanda wilayah Kertajati akibat jebolnya tanggul Sungai Cipelang yang berada di Desa Kertawinagun serta Jagawana.

Baca Juga: Perguruan KKI Cabang Kota Cirebon Siap Gelar UKT Kyu

“Tadi kita sudah lihat jadi tanggul sungai Cipelang ini ada yang jebol di daerah Kertawinagun ada juga jagawana. Tadi yang Jagawana ada 10 titik yang jebol dengan lebar sekitar 10 meteran, maka yang Jagawana segara akan dilakukan tindakan hari ini juga," ungkap Dedi.

Penanganan dilakukan dengan pemasangan bronjong dan rucuk bambu ini bersifat sementara untuk mengatasi kemungkinan hujan kembali deras dan mengakibatkan banjir.

“Khusus yang tanggul Cipelang yang panjangnya hampir 50 meter di wilayah Desa Kertawinagun penanganan dilakukan BBWS, pihak BBWS sudah turun ke sini dari Sumedang. Karena, mereka tadi berada di Sumedang terlebih dulu. Terus nanti langsung ke sini. Setelah itu, nanti dilakukan rapat supervisi untuk mementukan langkahnya seperti apa yang akan dilakukan untuk penanganannya,” papar Dedi.

Baca Juga: Banjir Landa 11 Desa di Majalengka, Gerbang Tol Kertajati Tidak Bisa Dilalui

Dedi juga menyebutkan, mulai Senin siang BPBD sudah buka dapur umum untuk warga yang terdampak banjir, termasuk Dinas Pertanian yang akan melakukan penanganan pasca banjir untuk memberikan bibit padi.

“Jika ada ratusan hektare sawah yang terendam dan dalam waktu 2 hingga 3 hari belum surut itu akan menimbulkan gagal panen. Maka kita juga sudah siapkan untuk benih penanaman kembali dari Dinas Pertanian. Bagi masyarakat yang terdampak banjir segera melakukan bantuan sosial, tadi sudah koordinasi dengan Bulog, khusus untuk daerah yang terdampak bencana sekarang ini,” ungkap Pj Bupati Dedi.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler