Satu Orang Hilang Diduga Tertimbuh Longsor di Ruas Jalan Nasional Majalengka-Kuningan

6 Maret 2024, 16:24 WIB
Jalan Nasional Majalengka-Kuningan Dilanda Longsor, /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - BPBD menerima laporan adanya orang hilang yang diduga tertimbun longsor di ruas jalan Nasional antara Kabupaten Majalengka dan Kuningan. Yang bersangkutan merupakan warga dari Desa Kondangmekar, Kecamatan Cingambul, dan dia juga habis pulang berdagang dari Luragung, Kuningan

"Ia kami menerima laporan keluarganya, katanya yang bersangkutan pada jam 18.05 WIB masih ada WA, jam 20.00 hilang kontak hingga sekarang,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majalengka Iskandar Hadi,

Sebagai tindak lanjut dari informasi tersebut, menurt Iskandar Hasi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim SAR Cirebon, guna penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Perizinan IPAL RS Permata Cirebon Disorot

Sebelumnya, tiga kendaraan roda empat dan sepuluh sepeda motor terjebak longsor di ruas jalan Nasional antara Kabupaten Majalengka dan Kuningan tepatnya di Blok Cipadung, Desa Sindangpanji, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka.

Para pengendara yang terjebak longsor di antara beberapa titik longsor bisa dievakuasi tim gabungan BPBD, TNI, kepolisian dan masyarakat pada Selasa (5/3/2024) malam hari.

Saat ini ruas jalan Majalengka – Kuningan tidak bisa dillalui, polisi telah memasang garis polisi baik dari arah Kuningan maupun arah Majalengka yang menunjukan penutupan jalan.

Baca Juga: Arus Lalulintas di Jalur Pantura Bandungan-Rawaurip Kabupaten Cirebon Tertutup!

BPBD Majalengka memprediksi pembersihan matrial diperkirakan baru bisa selesai dalam kurun waktu dua hari, itupun jika tidak terjadi hujan dan longsor susulan tidak terjadi lagi. Karena hingga saat ini tanah masih terus bergerak, potensi longsorpun masih cukup tinggi, serta alat berat yang dioperasikan sebanyak 3 buah.

Menurt keterangan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majalengka Iskandar Hadi, musibah longsor yang sempat menjebak para pengendara dan menutup akses jalan nasional di empat titik tersebut terjadi Selasa malam hari sekitar pukul 20.00 WIB saat hujan deras yang terus mengguyur wilayah Majalengka mulai sore hingga dini hari.

Longsor antara Majalengka – Kuningan ini terjadi dari tebing ketinggian sekitar 200 meteran. Longsor pertama menimbun sekitar 50 meter ruas jalan dengan ketinggian matrial longsoran dijalan sekitar 10 meter. Longsor dari bagian atas setelah menimbun jalan kemudian matrialnya turun kebawah dan kembali membawa longsoran dari tebing kedua dan matrialnya menimbun jalan di bagian bawahnya karena kondisi jalan di wilayah Cipadung ini berkelok – kelok.

Baca Juga: Pembelajaran PAI Upaya Meningkatkan Kapasitas Siswa Dan Guru TK se-Kabupaten Kuningan

Dititik lainnya badan jalan yang terutup longsor sekitar 25 meter dan belasan meter dengan ketinggian matrial nyaris sama.

Hingga Rabu (6/3/2024) siang hari tebing lomgsor masih terus bergerak sehingga alat beratpun baru difungsikan pada siang hari. Air dari tebing juga terus melimpah ke jalan raya mengguyur tebing di bawah jalan.

“Tadi malam, langkah pertama yang kami tangani adalah penyelamatan arga yang terjebak diantara longsoran. Mereka semua selamat, sekarang menangani matrial longsor yang menutup jalan agar lalulintas kembali normal,” ungkap Iskandar Hadi.

Baca Juga: Kota Cirebon Digegerkan dengan Seorang Guru yang Diduga Mencabuli Siswi SD

Iskandar Hadi mengatakan, pihaknya sejak malam telah melakukan koordinasi dengan PUTR, PU Provinsi untuk membersihkan matrial longsoran agar jalan bisa segera dilintasi kembali.

“Pembersihan matrial dilakukan secara estafet dari bagian atas terlebih dulu dari arah Kuningan, perkiraan pembersihan matrial bisa selesai dua hari itupun juka tidak terjadi hujan, kalau hujan harus dihentikan karena mengancan keselamatan. Kedua pergerakan tanah masih terus terjadi potensi longsor susulan diprediksi masih mengancam, ” katanya

Untuk jalur dari arah Kuningan menurut Ikandar penanganan sudah mulai dilakukan lebih awal, dari arah Majalengka penanganan dikoordinasikan dengan Balai Jalan Wilayah 3.

Baca Juga: Hal Tak Biasa Terjadi di Desa Leuwilaja Majalengka, Tetabuhan Genjring Laki-Laki: Jadi Tradsi Mapag Pengantin

Dia menyebutkan di tikungan Soang, Blok Cipadung ini kerap terjadi longsor dikala musim penghujan. Longsoran ini terjadi dari tebing yang ketinggiannya cukup curan mencapai sekitar 200 meteran.

“Makanya ketika hujan terjadi apalagi kondisinya besar perlu kewaspadaan saat melintas di wilayah ini terutama Blok Cipadung, ini dari dulu sudah sangat sering,” ungkapnya.

Musibah bencana alam akibat hujan deras pada Selasa malam sendiri mencapai 10 kasus, masing – masing longsor yang terjadi di bagian Selatan Majalengka serta banjir di wilayah Utara Majalengka menimpa pemukiman di Kecamatan Kadipaten . Namun untuk bencana banjir keesokan harinya sudah berangsur surut.

Baca Juga: PAN Kuningan Rontok 2 Kursi, Ketua dan Mantan Ketua Tetap Bertahan Menjadi Anggota Dewan

Kapolsek Cikijing Ajun Komisaris Polisi Ruddy Junardi mengungkapkan, karena terjadinya longsor tersebut, arus lalulintas dari arah Ciamis, Cikijing menuju Kuningan dan untuk sementara dialihkan melalui Maja – Cigasong – Rajagaluh – Cirebon demikian juga sebaliknya.

Atau juga dari arah Ciamis atau Cikijing bisa melalui Cidulang – Cipulus kemudian turun ke Gunung Sirah, Darma, Kuningan.

“Mudah – mudahan tidak hujan lagi dan pergerakan tanah bisa berhenti agar alat berat bisa beroperasi secara maksimal. Namun jika pergerakan longsoran masih terus terjadi tentu harus mengutakaman keselamatan operator alat berat,” unkap Kapolsek Ruddy.

Baca Juga: Pj Bupati Majalengka dan BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Bagi Anggota PPK dan PPS 2024 yang Wafat

Sementara itu tidak ada yang berani memastikan kapan matrial longsoran bisa dibersihkan dan jalan bisa dilalui kembali. Karena setelah membersihkan matrial longsor, juga perlu membersihkan lumpur di permukaan jalan agar permukaan jalan tidak licin sehingga menganggu keselamatan pengguna jalan.

Frescater BMKG Jatiwangi dan Kertajati Dian Anggraeni mengungkapkan di bulan Mei masih butih keswaspadaan masyarakat karena curah hujan masih tinggi. Hujan yang terjadi pada Rabu malam hingga pagi dini hari curah hujan tercatat sebesar 32 mm.

“Untuk bulan Maret sebenarny masih masuk musim hujan,curah hujan di wilayah Ciayumajakuning pun masih dalam kategori tinggi dengan curah hujan sebesar 300 sampai dengan lebih dari 500 mm/bulan kecuali indramayu masuk dalam kategori menengah dengan curah hujan 100 - 300 mm/bulan,” ungkap Dian.

Baca Juga: Diduga Cabuli Siswi SD, Guru Olahraga di Kota Cirebon Dilaporkan ke Polisi

Sedangkan untuk bulan April curah hujan di wilayah Ciayumajakuning umumnya dalam kategori menengah hingga tinggi dengan curah hujan diprediksi sebesar 100 sampai dengan 400 mm per bulan, dengan prediksi curah hujan terendah terjadi di Kabupaten Indramayu.***

 

 

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler