Pemudik asal Cirebon Timur Mengeluh, Ternyata Ini Masalahnya

14 April 2024, 22:35 WIB
Jalan rusak di Cirebon Timur hadang pemudik pulang kampung. Mereka heran kabupaten lain jalannya mulus. Foto diambil Minggu, 14 April 2024 di ruas jalan Babakan-Pabuaran, Kabupaten Cirebon.* /Kabar Cirebon/Foto Muhammad Alif Santosa/

KABARCIREBON - Pemudik asal Cirebon Timur mengeluh. Jauh-jauh bekerja di Jakarta, dalam perjalanan pulang dengan sepeda motor dihadang jalan rusak.

Kini, ketika harus kembali ke tempat perantauan, mereka juga harus melalui jalan yang sama. "Pulang kampung di kira jalannya mulus, ini sih rusak parah namanya," kata Iman, warga Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jumat, 12 April 2024.

Mayoritas pemuda Cirebon Timur bekerja di Jakarta. Kebanyakan bekerja sebagai kuli bangunan, berdagang dan pekerja di berbagai pabrik daerah Karawang.

Baca Juga: Pj Wali Kota Monitoring Tempat Wisata, Imbau Keselamatan Pengunjung Harus Menjadi Prioritas

Mereka prihatin dengan infrastruktur jalan yang rusak. Sebab, aspal jalan di kabupaten lain di Jawa Barat mulus sehingga enak dilalui.

Hal senada juga diungkapkan pemudik asal Babakan yang bekerja di Bandung. "Kenapa ya, kok wilayah Cirebon Timur dari dulu masalahnya jalan rusak,".

"Daerah lain jalannya mulus-mulus. Kok Cirebon jalannya rusak," tutur Intan, pemudik dari Bandung yang memiliki kampung halaman di Desa Leuweunggajah, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Sabtu, 13 April 2024.

Baca Juga: Tahukah Anda, Ini Salah Satu Keunikan Tahun 2024, Hitung Segera Usia Kamu

Pantauan Kabar Cirebon, jalan rusak berada di jalur arteri atau jalur alternatif Babakan-Pabuaran dari arah Gebang dan Cikulak-Pabuaran serta Karangsembung-Karangwareng dari arah Sindanglaut. Kondisinya, rusak parah.

Jalan hancur, rusak dan berlubang cukup dalam dengan lebar sekitar 2 hingga 3 meter. Ketika hujan deras, jalan berlubang itu dipenuhi air seperti kubangan. Jika melintasi jalur itu dalam kondisi hujan deras, maka pengemudi kendaraan bermotor akan terjebak kubangan.

Karena, ketika hujan, aspal jalan tertutup air sehingga sulit membedakan mana yang kubangan mana jalan datar. Sementara, jika cuaca cerah, arus lalulintas sedang padat maka kemacetan tak bisa dihindari.

Baca Juga: Hingga H+3 Lebaran, 16.026 Pelanggan Gunakan Kereta Api

Sebab, banyak pengguna kendaraan memilih menghindari kubungan. Akibatnya, terjadi penyempitan jalur. Pengemudi kendaraan dari dua arah, akan memilih menghindari kubangan yang efeknya membuat arus berhimpitan di ruas jalan sempit.

Kondisi jalan rusak di wilayah Cirebon Timur sebenarnya bukan masalah baru. Masalah jalan rusak ini kerap disuarakan masyarakat setempat.

Namun, pemerintah daerah belum melakukan perbaikan secara total. Pemerintah daerah memperbaiki jalan di wilayah timur Kabupaten Cirebon itu secara bertahap.

Baca Juga: Misteri Jembatan Sewo Jalur Pantura Indramayu, Apa Maksud dari Lempar Uang Receh? Begini Kisahnya

Warga bahkan berharap, Bupati Cirebon Imron perbanyak kunjungan ke Cirebon Timur. Sehingga, bupati selaku kepala daerah, merasakan betapa tidak enaknya melintas di jalan rusak.

Ungkapan tersebut disampaikan Kholik, warga Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon.

"Coba, bupati sering turun ke Cirebon Timur tapi jangan lewat tol. Lewat jalur Sindanglaut Pabuaran atau Gebang-Paburan. Jadi tahu langsung kondisi jalan rusak di Cirebon Timur itu benar-benar parah," katanya.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler