KABARCIREBON - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana, mengapresiasi terhadap keberanian dan kehadiran mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi mereka.
"Kami mengapresiasi kehadiran mahasiswa karena kami percaya bahwa suara mereka merupakan cerminan dari keinginan dan harapan generasi muda akan masa depan bangsa," ujar Rudiana.
Dalam menjawab berbagai aspirasi yang disuarakan oleh mahasiswa, Rudiana tidak mengelak untuk menyampaikan tantangan yang dihadapi oleh pihaknya, terutama terkait alokasi anggaran.
Baca Juga: Heru Cahyono Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Cirebon dari Gerindra
"Setiap tahun, baik legislatif maupun eksekutif selalu menganggarkan dana untuk perbaikan sarana pendidikan dan infrastruktur jalan," katanya.
Namun, lanjut dia, keterbatasan anggaran menjadi hambatan yang nyata dalam mewujudkan semua aspirasi tersebut.
"Tidak semua masalah bisa terselesaikan seketika. Kami juga dihadapkan dengan banyaknya infrastruktur jalan yang membutuhkan perbaikan," tambahnya.
Meskipun demikian, Rudiana menegaskan bahwa pihak legislatif memiliki harapan besar agar berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat dapat terselesaikan dalam kurun waktu satu tahun anggaran. Namun, dia juga tidak menampik bahwa dalam situasi terbatas, prioritas harus ditetapkan dengan bijak.
"Dalam menghadapi tantangan ini, kami meminta kesabaran dan dukungan dari masyarakat. Kami juga telah berupaya meminta agar dinas bisa memprioritaskan pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
Dengan sikap yang terbuka dan komitmen yang teguh, Rudiana berharap agar kerja sama antara pemerintah dan masyarakat terus berlangsung dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Diberitakan sebelumnya, pihak Kepolisian Polresta Cirebon mengamankan lima mahasiswa saat melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Rabu (24/4/2024). Mereka dianggap sebagai provokator dalam aksi yang menyebabkan kericuhan.
Aksi yang dilakukan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Cirebon mempertanyakan transparansi data pembangunan sejumlah infrastruktur, masalah pendidikan, dan kesehatan hingga sampah yang dinilai belum optimal.(Ismail)