KABARCIREBON - Kabupaten Cirebon menjadi sorotan dengan meningkatnya tensi politik jelang Pilkada 2024. Kritik terhadap kepemimpinan Imron-Wahyu Tjiptaningsih semakin keras dari internal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon.
Dalam sorotan terbaru, Abraham Mohamad, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, menggambarkan kepemimpinan Imron-Wahyu sebagai stagnan.
Kritiknya berfokus pada kurangnya progres pembangunan dibandingkan dengan daerah tetangga.
"Mempertimbangkan tingkat kemajuan pembangunan, Kabupaten Cirebon masih tertinggal meskipun dibandingkan hanya dengan daerah sekitarnya seperti Indramayu," ujar Abraham, Kamis 25 April 2024.
Abraham menilai, Imron selama menjabat bupati pun terlalu memanjakan ASN. Bahkan, jika diperbandingkan, anggaran untuk gaji pegawai lebih besar yakni 65 persen dari anggaran belanja untuk kegiatan pembangunan yang hanya 35 persen.
"Jadi selama ini ASN terlalu dimanja," katanya.
Baca Juga: KPU Majalengka Buka Pendaftaran Calon PPK, Ini Syaratnya
Ia juga mengekspresikan ketidakpercayaannya terhadap calon-calon yang muncul menjelang Pilkada 2024. Menurutnya, kebanyakan dari mereka tidak berkualitas dan cenderung transaksional.
"Tidak ada calon yang berkualitas. Mereka cenderung melakukan transaksi politik yang tidak jelas," ungkapnya.