Kekeringan, Petani Padi Beralih Tanam Kangkung

- 3 September 2020, 21:44 WIB
SALAH  satu petani di wilayah Cibogo, Kelurahan Argasunya Kota Cirebon, menjual langsung hasil pertaniannya seperti kangkung dan ubi di pingir jalan,Kamis (3/9/2020). Akibat musim kemarau sejumlah petani di Cibogo beralih dari tanaman pada ke kangkung dan Ubi.* Jaka/KC Online
SALAH satu petani di wilayah Cibogo, Kelurahan Argasunya Kota Cirebon, menjual langsung hasil pertaniannya seperti kangkung dan ubi di pingir jalan,Kamis (3/9/2020). Akibat musim kemarau sejumlah petani di Cibogo beralih dari tanaman pada ke kangkung dan Ubi.* Jaka/KC Online

HARJAMUKTI, (KC Online).-
Wilayah Kelurahan Argasunya yang hampir setiap tahunnya mengalami kekeringan membuat sebagian petani memutar otak untuk bertahan hidup baik tetap bertani maupun mencari pekerjaan sampingan lainnya, Kamis, (3/9/2020).
Wahab (80 tahun), salah satu petani yang berasal dari wilayah Cibogo mengatakan, tanah di wilayahnya sudah mengering dan tidak bisa ditanami tanaman padi. Terakhir, panen padi di bulan empat atau bulan April lalu, sehingga para petani saat ini beralih untuk menanam kangkung, ubi maupun kacang.
"Saya saat ini menanam kangkung dan ubi, namun hasil ubinya kurang bagus karena kurang air," katanya.
Dijelaskan, ia menanam kangkung setelah panen padi di bulan April lalu. Kangkung tersebut bisa dipanen jika sudah berusia 25 hari. Itupun, ia harus membayar sewa mesin diesel untuk menyedot air atau menyiram tanaman kangkung sebesar Rp 100.000 per kali siram. Hanya empat hari sekali yang dilakukan olehnya sendiri, dan hasil panennya ia langsung jajakan di pinggir jalan arah menuju wilayah RW 09 Cibogo, Kelurahan Argasunya.
Saat ini pun ia tidak hanya mengandalkan pertaniannya saja. Karena tanah pertanian yang ia sewa dari pemilik lahan, harus ia bayar sewanya. Tidak bisa diandalkan untuk keseharian, sehingga ia melakukan pekerjaan di luar pertanian. Pihak pemerintah pun belum ada yang meninjau wilayahnya.
"Kami kesulitan air, wilayah di sini hampir setiap tahun mengalami kekeringan. Kalau ada alat untuk menampung air gratis, mungkin bisa meringankan kami," ujarnya. (Jaka/KC Online)

Editor: Alif Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah