RSUD Waled Pisahkan Ruang Perawatan Covid-19

- 30 Desember 2020, 22:03 WIB
KUWU Desa Gebangkulon, Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, Andi Subandi (tengah), memaparkan rencana pembangunan desa 2021, Rabu (30/12/2020).* Supra/KC Online
KUWU Desa Gebangkulon, Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, Andi Subandi (tengah), memaparkan rencana pembangunan desa 2021, Rabu (30/12/2020).* Supra/KC Online

WALED, (KC).-
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled Kabupaten Cirebon terus tingkatkan pelayanan pada masyarakat, salah satunya dengan memisahkan pasien Covid-19 dan pasien non Covid-19.Direktur RSUD Waled, H Budi Setiawan Soenjaya mengatakan, setelah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan penanggulangan Covid-19 dan tempat pemusalaran jenasah Covid-19, maka dilakukan berbagai persiapan. Antara lain, penambahan ruang isolasi dan pemisahan tempat bagi pasien Covid-19 dan non Covid-19. "Sejak Maret hingga Desember, sekitar 747 pasien Covid-19 yang ditangani," katanya pada para wartawan, Rabu (30/12/2020).
Budi menjelaskan, pasien yang meninggal karena Covid-19 bisa disebabkan beberapa faktor. Antara lain, penyakit penyerta dan virus Covid-19 itu sendiri. Maka bisa dikatakan Covid-19 ini, virus 10 wajah. Yang artinya, bisa dari faktor lain. "Tidak hanya batuk, pilek dan demam, yang terindikasi Covid-19. Namun gejala lain, seperti diare. Bisa dikatakan Covid-19. Meski demikian, perlu adanya tes swab untuk memastikannya," ujar Budi, didampingi Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Waled, dr. Yadi Supriadi.
Ketika ditanya, adanya indikasi pihak rumah sakit meng-Covid-kan pasien yang meninggal, Budi menjawab, tidak benar. "Pasien yang tiba di rumah sakit, segera dilakukan rekam medis atau riwayat pasien. Maka, pasien dan keluarga pasien harus memberikan data sebenarnya. Bila pasien dari zona merah, langsung kami lakukan tes swab. Justru, kalau meng-Covid-kan pasien tanpa alasan yang jelas, kita terkena sanksi," paparnya, didampingi Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan RSUD Waled, H Widy Setyawan.
Budi mencontohkan, bila ada seseorang yang baru kontak langsung dengan pasien Covid-19, bisa jadi hasilnya negatip. Karena, sistem imun tubuh masih tinggi. Akan tetapi, jika dilakukan tes swab tiga hari setelah kontak langsung dengan pasien Covid-19, besar kemungkinan positif. Sebab, imun tubuh mulai melemah dan kemungkinan besar Covid-19. "Masyarakat sepertinya kurang memahami dengan tes swab. Maka, seolah-olah aman dari Covid-19 setelah dilakukan tes swab, usai kontak langsung dengan penderita. Sehingga, perlu dilakukan beberapa kali tes swab untuk memastikannya," tutur Budi, didampingi Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Waled, H Zaenal Abidin.
Dirinya mengimbau pada seluruh masyarakat, untuk memahami SOP rumah sakit, karena untuk kebaikan bersama. "Terapkan protokol kesehatan setiap hari, guna minimalisasi penyebaran Covid 19," imbau Budi didampingi Wakil Direktur Pelayanan RSUD Waled, Hj. Neneng Hasanah. (Supra/KC)

Editor: Alif Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x