Program Padat Karya, Genjot, Ekonomi Warga di Masa Pandemi

- 28 Mei 2021, 22:00 WIB
Bupati Majalengka Karna Sobahi
Bupati Majalengka Karna Sobahi

MAJALENGKA, (KC Online).-
Guna menumbuhkan tarap ekonomi di pedesaan saat pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Majalengka mengulirkan beragam program dalam meningkatkan perekonomian warga. Salah satunya program padat karya.
Program padat karya dimaksudkan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat pedesaan di tengah pandemi yang berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat desa. Hal tersebut dikatakan Bupati Majalengka, H.Karna Sobahi.
Menurut bupati, kegiatan yang besumber dari APBD kabupaten bertujuan untuk membuka lowongan kerja dan menumbuhkembangkan gotong royong dan kekompakan.
"Pandemi Covid-19 ini, semua terdampak termasuk sektor ekonomi. Di Majalengka, kita akan perkuat hal itu melalui program kerakyatan," tuturnya.
Karna mengklaim saat ini di tengah masa pandemi, laju perekonomian di Kabupaten Majalengka tidak terganggu. Bahkan selama pandemi, laju ekonomi daerah dinilai terbaik se-Provinsi Jabar.
"Hasil sensus dari BPS, ternyata Majalengka itu adalah laju perekonomian terbaik di Jawa Barat. Saya bilang dari apa ini?" kata Karna.
Ekonomi kerakyatan, ujarnya, menjadi modal besar masyarakat Majalengka mampu bertahan saat pandemi terjadi. Bidang pertanian adalah salah satu ekonomi kerakyatan yang memiliki peran strategis dalam menggerakkan laju perekonomian di Majalengka.
"Ternyata ekonomi kerakyatan di kita cukup baik. Pada musim Covid itu di Majalengka sedang terjadi panen besar. Lalu UMKM yang sedang kami gerakkan. Pengangguran terbuka di Majalengka sangat rendah," ujar bupati.
"Kenaikan IPM ditopang kesehatan dan pendidikan, sementara daya beli menurun drastis karena Covid-19. Sehingga daya beli yang menurun menyebabkan angka kemiskinan meningkat,” ujarnya.
Kepala BPS Majalengka, Jerison Sumual mengatakan, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan angka kemiskinan di Majalengka sama-sama mengalami peningkatan.
Tahun 2020, IPM Majalengka sebesar 67,59 atau naik 0,07 persen dibanding IPM tahun 2019 yaitu 67,52. Untuk jumlah warga miskin pada 2019, sebesar 10,06 persen, naik sekitar 1,37 persen dibanding 2020 sebesar 11,43. (Jejep)

Editor: Ajay Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah