Terkena Refocusing Anggaran, Atlet Terancam Tidak Bisa Mengikuti BK Porda

- 2 Oktober 2021, 06:00 WIB
Yan/KC KETUA KONI Kabupaten Kuningan, H. Enay Sunaryo.*
Yan/KC KETUA KONI Kabupaten Kuningan, H. Enay Sunaryo.*

Di antaranya, penyaluran honor para atlet dan pelatih semua cabang olahraga, yang berlatih di Kabupaten Kuningan dan luar daerah, melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana latihan yang nominalnya cukup besar, honor para pengurus KONI dan keperluan penting lainnya.

Kemudian sisa anggaran sampai September Rp 280 juta, sehingga masih kekurangan Rp 1.047.150.000.  Terdiri dari Rp 602.150.000 untuk kebutuhan tungker pengurus KONI hingga Desember, penunjang cabang olahraga unggulan (atletik, angkat berat, binaraga, tinju, loncat indah, wushu, bulutangkis dan jujitsu) serta biaya kos atlet, biaya rutin sekretariat, perjalanan dinas,  bonus spontan atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, biaya pemusatan latihan kabupaten (pelatkab) atletik, biaya pelatkab pencak silat dan uang muka hotel akomodasi Porda Jawa Barat XIV.  Ditambah lagi dana untuk 26 cabang olahraga, yang akan mengikuti BK Porda  sebesar Rp 725.000.000.

Eman mengakui, dalam  menyikapi kekurangan tersebut, KONI berusaha mengajukan kembali di anggaran perubahan APBD sebesar Rp 1,8 miliar, tetapi dikabarkan yang direalisasi hanya Rp 700 juta, untuk kebutuhan penunjang PON Papua Rp 200 juta dan Askab PSSI (sepak bola) Rp 500 juta. Sehingga kekurangan Rp 1.047.150, termasuk untuk biaya BK Porda Jawa Barat tidak tertutupi.

“Saya belum tahu, pada ketuk palu  anggaran perubahan  melalui rapat paripurna DPRD Kabupaten Kuningan, teranggarkan atau tidak untuk memenuhi kebutuhan KONI, termasuk biaya BK Porda Jawa Barat,” katanya.(Yan)

Halaman:

Editor: Dandie Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah