Berharap Bisa Melaut Setelah Ngalap Berkah di Acara Nadran, Tak Melaut, Sudah Empat Bulan Nelayan Dihantam Gelombang Tinggi

- 31 Oktober 2021, 21:30 WIB
  PROSESI sebelum pelarungan perahu ke laut saat nadran di Kampung Pesisir, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Sabtu (30/10/2021).* Fanny/KC
PROSESI sebelum pelarungan perahu ke laut saat nadran di Kampung Pesisir, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Sabtu (30/10/2021).* Fanny/KC

Oleh Fanny Krishna-Kabar Cirebon

SEJUMLAH nelayan terburu-buru mengambil air di atas ember yang telah diberikan sejumput doa. Bagi nelayan-nelayan itu, air ini bukan air biasa, melainkan air penuh berkah dan berharap mengalap berkah setelah airnya dibasuhkan ke perahu mereka.

Air yang diberikan doa serta kembang ini merupakan salah satu bagian prosesi dari nadran di Kampung Pesisir, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, pada Sabtu (30/10/2021). Nadran pada tahun ini sama persis dengan situasi nadran di tahun sebelumnya, cenderung sepi karena masih menjaga protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi Covid-19.

Salah satu nelayan yang mengalap berkah dari air doa adalah Sunaryo (50 tahun). Usai mengambil air setelah diberikan doa, ia langsung menuju perahunya yang ia beri nama “Sri Rejeki”.

Sri Rejeki sudah empat bulan lamanya tak melaut. Faktor cuaca merupakan penyebabnya. "Gelombang lagi tinggi, saya ga berani melaut," ujar Sunaryo.

Halaman:

Editor: Ajay Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah