Kasus DBD Melonjak, Masyarakat Harus Waspadai Bahaya Penularan

- 9 Februari 2022, 06:01 WIB
Pexels/PRMN/KC ILUSTRASI nyamuk DBD.*
Pexels/PRMN/KC ILUSTRASI nyamuk DBD.*

INDRAMAYU, (KC Online).-

Di tengah meningkatnya jumlah pasien Covid-19, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu melonjak. Sehingga masyarakat diminta untuk mewaspadainya dengan upaya pencegahan.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dede Setiawan mengungkapkan, sepanjang Januari 2022, jumlah kasus DBD di Kabupaten Indramayu tercatat ada 32 orang, dengan dua orang di antaranya meninggal dunia.

Jumlah kasus itu, kata dia, mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan kasus pada bulan yang sama tahun sebelumnya, yang hanya 17 orang, tanpa kematian.

"Kami minta masyarakat untuk waspada, apalagi dengan kondisi curah hujan yang tidak menentu seperti sekarang, yang terkadang panas, kadang hujan," katanya, Selasa (8/2/2022).

Menurutnya, dengan kondisi curah hujan tersebut, menimbulkan genangan air, yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebar DBD (aedes aegypti).

Ia menyampaikan, upaya untuk mencegah penyebaran DBD, yang paling penting dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) berupa 3 M Plus. Sedangkan untuk pengasapan (fogging), hanya bisa memutus penularan nyamuk dewasa
sementara waktu.

“Langkah 3 M itu, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Kemudian plus-nya dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan tambahan, di antaranya, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi serta memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras,”tuturnya.(Udi)

Halaman:

Editor: Dandie Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x