Network
MAJALENGKA-Himpunan Mahasiswa Majalengka (Himmaka) Cirebon menggelar hari ulang tahun ke-29 di Gedung KNPI Kabupaten Majalengka, Kamis (5/1/2023). Kegiatan ini selain diisi dengan silaturrahmi juga digelar seminar daerah tentang peran dan tanggung jawab mahasiswa Majalengka menghadapi isu resesi di tengah endemi.
Resesi sendiri secara sederhana merupakan perlambatan atau pertumbuhan negatif dari sektor riil dalam dua kuartal secarat berturut- turut. Hal ini biasanya ditandai dengan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di banyak perusahaan atau merebaknya para pengangguran yang terjadi di mana-mana.
"Kegiatan Milangkala Himmaka Cirebon ini merupakan wahana silaturrahmi dan ajang organisasi untuk melakukan evaluasi dari kinerja pengurus Himaka di masa lalu, agar lebih baik lagi," kata Ketua Umum Himmaka Cirebon Otis Ridiana.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Banyak Buzzer Disponsori Para Penguasa
Dia berharap, dengan digelarnya ultah Himmaka Cirebon ini, dapat memperkuat hubungan tali silaturrahmi dan kekeluargaan antara kader dan para alumni Himmaka Cirebon. Terlebih tema yang diangkat pada momentum ini Ngaraksa Rasa Sindang Kasih Pikeun Himmaka sugih Mukti.
"Harapan saya semoga kekeluargaan Himmaka tetap terjaga hingga menjadikan organisasi kemahasiswaan asal Majalengka ini dapat memberikan manfaat dan maslahat bagi bangsa dan negara, khususnya Kabupaten Majalengka,"ucapnya.
Berkaitan dengan tema seminar daerah sendiri, sambung dia, saat ini Kementrian Keuangan RI telah menyatakan bila kondisi ekonomi secara global pada tahun 2023 sedang tidak baik-baik. Sehingga diperkirakan akan terjadi resesi ekonomi global.
Baca Juga: Dua Hari Tak Ada di Kota Cirebon, Wali Kota Nashrudin Azis Dirawat di RSPAD
Tentunya bayang-bayang ancaman ini sangat menakutkan bagi seluruh lapisan masyarkaat, tak terkecuali bagi para mahasiswa. Sehingga para mahasiswa perlu dibekali dalam menghadapi hal yang tidak diharapkan di masa mendatang.
Sekda Majalengka H Eman Suherman pada kesempatan itu, meminta para mahasiswa agar ikut serta dalam menjaga stabilitas ekonomi khususnya di Kabupaten Majalengka. Di antaranya para mahasiswa harus mengurangi budaya konsumtif dan melestarikan budaya produktif.
"Kita bisa mengatur sirkulasi keuangan dengan cara menghilangkan budaya konsumtif dan menumbuhkan jiwa enterpreneur,"ujarnya.
Baca Juga: Pergerakan Tanah Kembali Ancam Pemukiman Warga Majalengka
Selain itu pula, kata Sekda, dalam menghadapi ancaman resesi sendiri, para mahasiswa dipersiapkan mempersiapkan finansial, agar mampu bertahan selama masa resesi berlangsung. Salah satunya dengan memulai membuat perencanaan keuangan yang baik. Mengurangi beban
pengeluaran.
"Kalau memiliki utang di lembaga keuangan sebaiknya segera dilunasi. Jangan membuat utang baru. Juga mengatur manajemen pengeluaran dengan mengurangi pengeluaran yang tidak penting,"ucap Eman.
Bahkan para mahasiswa juga perlu mempersiapkan dana darurat yang berfungsi untuk menghadapi segala kemungkinan terburuk terjadi di masa depan. Termasuk ketika memiliki investasi itu harus segera dievaluasi atau dikonversi menjadi instrumen yang paling likuid.
Baca Juga: Sekretaris BKPSDM : Tidak Semua yang Dievaluasi Akan Dimutasi
"Kalau menurut saya, yang paling penting dalam menghadapi ancaman resesi adalah tidak panik. Dan lakukan konsumsi seperti biasa guna membantu pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh dan bergerak,"paparnya.
Selain Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka H Eman Suherman, hadir juga narasumber lainnya Jajang Kartawijaya seorang Advokat dari LBH Gerakan Pemuda (GP) Ansor Majalengka serta salah seorang Dewan Pembina Himmaka Cirebon Enjang Idrus.
Kegiatan ini dibuka Bupati Majalengka H Karna Sobahi yang diwakilkan Staf Ahli Bidang Pemerintahan Setda Majalengka Andi Hermawan. Dihadiri juga Ketua Umum Himmaka Indonesia Syamsul Ma'arif dan para alumni Himmaka Cirebon dari berbagai generasi dan angkatan.***
