Network
Ketika lapar, binatang tersebut sengaja berjalan melintasi jalan raya guna mendekati mobil yang tengah di parkir di lokasi atau orang-orang yang nongkrong di warung setempat.
Dan tanpa diminta, orang-orang pun melemparkan makanan ringan. Baik itu kacang, roti, manisan, kuaci, buah-buahan maupun makanan lainnya.
Baca Juga: Kuningan Dianugerahi Penghargaan Apresisasi Pinunjul
Di sekitar lokasi obyek wsiata tersebut telah dipasang plang peringatan agar tidak memberikan makanan kepada monyet karena berbahaya.
Namun warga yang sengaja ingin melihat monyet dengan jarak dekat, banyak yang tidak menggubris larangan tersebut. Apalagi jarang terlihat petugas jaganya.
Bagi warga, ke lokasi tersebut, memberikan kesenangan tersendiri. Selain lokasinya adem, juga tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli tiket karena cukup di pinggir jalan sehingga merupakan hiburan yang murah-meriah.
Baca Juga: Tiga Kuliner Top di Cirebon dengan Harga di Bawah Rp 10.000
“Kalau lagi ingin hiburan, saya sekeluarga sering datang ke Leuweung Monyet ini. Walau takut tapi penasaran sehingga sering memberi makanan dari dalam mobil saja,” kata seorang pengunjung, Ely.
Sekedar informasi. Untuk mencapai ke lokasi obyek wisata Leuweung Monyet, siapa saja bisa mendatanginya dengan sepeda motor atau mobil karena merupakan jalur alternatif arah Kuningan-Cirebon.
Kalau dari Kuningan Kota, melintasi jalur jalan Gedung Perundingan Linggarjati. Sedangkan dari arah Cilimus, pengunjung dapat melalui pertigaan Mandirancan. Begitu pula dari arah Mandirancan, cukup lurus karena obyek wsiatanya berada di pinggir jalan. (iyan Irwandi/KC)***
