KABARCIREBON - Primer Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Indramayu terus melakukan ekspansi usaha.
Tujuannya tak lain, guna menaikkan sisa hasil usaha (SHU) yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi anggotanya.
Meski sempat diterpa berbagai persoalan seperti Pandemi Covid-19 dan juga kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mengakibatkan berbagai persoalan perekonomian nasional, Primkopti Indramayu mampu melewati hal tersebut dan terus meningkatkan berbagai macam usahanya.
Baca Juga: Sejarah Perjuangan La Oenroe Sinrang, Pahlawan Taliwang Sumbawa yang Wafat di Cirebon
Seperti dikatakan Moch. Zain, selaku Ketua Primkopti Indramayu. Dijelaskan, ada tujuh usaha yang dijalani koperasi yang selalu berhasil menjaga eksistensinya itu.
Di antaranya adalah penjualan kedelai, jasa angkutan, koptimart, pangkalan gas, kios tahu susu, dan rumah pangan kita.
"Dari berbagai usaha tersebut, kekayaan bersih yang dimiliki oleh Primkopti Indramayu pada tahun buku 2022 naik sebesar 1,66%, dari sebelumnya Rp 5.966.071.105,-. menjadi Rp. 6.066.686.280," katanya.
Baca Juga: Santri Cirebon Sukses di Ajang Asian Arabic Debating Championship 2023
"Keberhasilan ini tak lepas dari kepengurusan Primkopti yang kompak dan terbuka, serta melakukan inovasi dalam menjalankan semua usahanya," imbuh Moch. Zain.
Namun demikian, masih dikatakan Moch. Zain, SHU Primkopti Indramayu di tahun 2022 ini menurun sebanyak 20% akibat adanya program kedelai Cadangan Stabilitas Harga Pangan (CSHP).(Wawan/Kabar Cirebon)