KABARCIREBON - PT Polytama Propindo (Polytama), perusahaan yang bergerak di bidang industri petrokimia sebagai penghasil resin Polipropilena (PP) terbesar di Indonesia memasuki tahun ke-28 beroperasi di Indramayu.
Salah satu kunci utama operasional Polytama yang bisa dibilang cukup bertahan lama adalah terjaganya hubungan harmonis dengan stakeholder setempat di Indramayu dan masyarakatnya.
Relasi baik antara Polytama dengan Indramayu yang terjalin pertama kali di tahun 1995 telah membuahkan berbagai hasil positif yang manfaatnya dirasakan oleh bangsa dan negara.
Baca Juga: Bedah Buku Bunga Rampai Seorang Ideolog Jilid II, HZM: Tambah Wawasan Cara Berpolitik yang Baik
Saat ini, petrokimia merupakan sektor yang mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Indonesia dalam upaya mendorong investasi di industri petrokimia dalam negeri salah satunya melalui penekanan kebutuhan impor produk PP dalam negeri.
Polytama khususnya sebagai penghasil resin PP yang diketahui lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan produk-produk petrokimia lainnya menerima kepercayaan dari PT Pertamina (Persero) dan PT Tuban Petrochemical Industries (TPI).
Dalam upayanya, salah satunya melalui proyek Polypropylene Plant Balongan (PPB) yang akan meningkatkan kapasitas produksi Polytama hingga dua kali lipat atau sebesar 600,000 KTA dari yang sebelumnya 300,000 KTA dan akan menjadikan Polytama sebagai perusahaan penghasil resin PP terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Lima Dubes Timur Tengah Kunjungi Keraton Kacirebonan, Ini yang Mereka Sampaikan ke Sultan Abdul Gani
Melalui ekspansi ini, Polytama juga akan melanjutkan komitmennya dalam penyerapan tenaga kerja lokal serta kemajuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).