Bedah Buku Bunga Rampai Seorang Ideolog Jilid II, HZM: Tambah Wawasan Cara Berpolitik yang Baik

- 13 Maret 2023, 21:16 WIB
Bedah buku Bunga Rampai Seorang Ideolog Jilid II
Bedah buku Bunga Rampai Seorang Ideolog Jilid II /Iskandar Kabar Cirebon/
KABARCIREBON - Bapak Literasi Cirebon, H. Zaenal Muttaqin (HZM), mendorong generasi muda di Cirebon untuk bisa berkarya melalui sebuah tulisan. 
 
Hal itu dikatakan HZM saat menjadi pembanding dalam kegiatan bedah buku Bunga Rampai Seorang Ideolog Jilid II karya pengamat politik Cirebon, Sutan Aji Nugraha di aula kantor Kecamatan Kesambi, Senin (13/3/2023). 
 
HZM mengapresiasi isi tulisan Bunga Rampai Seorang Ideolog jilid II ini. Menurutnya, dengan adanya buku ini, maka akan menambah cakrawala pembaca tentang bagaimana berpolitik yang baik. HZM pun mengapresiasi isi tulisan buku ini. Selain HZM, turut pula hadir akademisi Cirebon, Bintang Irianto. 
 
 
"Saya berharap bung Aji ini bisa melahirkan karya berikutnya. Dan saya sebagai Bapak Literasi akan selalu support untuk dunia tulis menulis di Cirebon," kata HZM. 
 
Dalam kegiatan bedah buku ini, HZM yakin para generasi muda akan mendapatkan ilmu dan masukan dari tulisan Sutan Aji yang membahas tentang paradoks politik. 
 
"Saya berharap, mudah- mudahan di Kota Cirebon akan lahir Aji Aji dan yang lain, sehingga kita kaya akan penulis di Kota Cirebon. Kita mungkin nanti akan mengadakan kegiatan bedah buku lainnya, ataupun nanti mengadakan lomba literasi atau menulis di Kota Cirebon," tuturnya.
 
 
Sementara itu, sang penulis buku Bunga Rampai Seorang Ideolog Jilid II, Sutan Aji Nugraha menceritakan dirinya sudah memulai menulis sejak usia muda. 
 
Sutan Aji pun mengapresiasi HZM yang dinilai sebagai tokoh muda di Kota Cirebon yang memiliki kepedulian pada dunia literasi. Hal itu, menurutnya, dibuktikan dengan hadirnya HZM pada kegiatan bedah buku ini. Aji juga menilai politik saat ini paradoks, di mana tujuan politik yang mulia malah tercederai oleh tingkah dan laku politik pejabat publik, terutama oknum politisi. 
 
"Faktanya, politisi tak sedikit yang terjerat hukum. Namun demikian, realitas semacam ini tidak boleh membatasi kita untuk membangun dan menguatkan tradisi literasi, termasuk mendalami isu-isu kebijakan publik seperti politik dan aspek lainnya. Dengan demikian, politik terus terjaga dan tidak kehilangan nilai luhurnya," ungkapnya.(Iskandar)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x