Disinyalir Banyak yang Tidak Memiliki Sawah, Namun Kartu Tani di Tangan, DKP3 Majalengka Siap Tertibkan KT

- 15 Maret 2023, 08:40 WIB
ILUSTRASI Petani
ILUSTRASI Petani /Foto/Ist/KC/

Selain itu kekurangan pupuk ini disinyalir, karena para petani melakukan pemupukan melebihi dosis yang telah di sesuaikan oleh pemerintah. Misalnya untuk luas sawah 1 hektare, cukup hanya dengan 2,5 atau 2 kwintal pupuk. Namun petani biasanya ingin lebih dari dosis hingga mencapai 3 kwintal.

“Kuota sebenarnya cukup, stok pupuk urea mencapai 37.908 ton dan NPK 15.442 ton. Ditambah pupuk organik, yang sekarang masyarakat perlahan diminta untuk beraalih menggunakan pupuk organik. Agar tanah tidak jenuh. Sementara ini petani diminta untuk terlebih dulu menggunakan pupuk organik dalam jumlah terbatas, dengan mencampur. Namun ke depan perlahan bisa beralih lebih banyak menggunakan pupuk organik,” tuturnya.

Baca Juga: Kapan Akhir Masa Jabatan Bupati Cirebon? Ini Penjelasan Komisi I DPRD

Iman menyebutkan, jumlah pemilik kartu di Kabupaten Majalengka mencapai 160.000 orang, dengan kartu yang telah dicetak kini hampir mendekati 99 persen.

“Bagi pemilik kartu yang dinyatakan tidak aktif, maka yang bersangkutan bisa mengajukan untuk pengaktifan ke Bank Mandiri sebagai penerbit kartu,” ujarnya.

Banyak Manfaat

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Perdana Menjual Produk Sulfur yang Merupakan Pemurnian Minyak BUMI

Menurutnya, mulai 2024 kartu tani bisa menjadi syarat pemberian bantuan subsidi langsung bagi masyarakat penerima bansos dari Kementerian Pertanian, seperti yang pernah dilakukan di masa pandemi.

“Mungkin kartu tani yang sekarang dianggap sesuatu yang kurang penting, Namun ke depan manfaatnya akan banyak, selain sebagai alat menebus pupuk juga syarat penerimaan BLT,” katanya.(Tati/KC).***

Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x