Peran dan Kiprah KH Abdul Chalim Majalengka, Pendiri NU dan Pejuang Kemerdekaan RI. Calon Pahlawan Nasional

- 17 April 2023, 23:55 WIB
Pemkab Majalengka Provinsi Jawa Barat tengah menggelar Seminar Nasional pengusulan calon Pahlawan Nasional KH Abdul Chalim seorang ulama dan pendiri NU asal Majalengka
Pemkab Majalengka Provinsi Jawa Barat tengah menggelar Seminar Nasional pengusulan calon Pahlawan Nasional KH Abdul Chalim seorang ulama dan pendiri NU asal Majalengka /Jejep/

Di antara walisongo, penyebar agama Islam di Nusantara. Syech Syarif Hidayatullah, menggantikan Raden Walangsungsang, yang wafat tahun 1529, dalam usia 106 tahun. Sebagai pelanjut Raden Walangsungsang Syech Syarif Hidayatullah mengendalikan seluruh wilayah Kasultanan Cirebon.

Pada era Syech Syarif Hidayatullah inilah, Cirebon melepasakan diri dari pengaruh Kerajaan Padjajaran. Dengan demikian, agama Islam menjadi semakin kuat dan meluas, sehingga diikuti oleh sebagian besar masyarakat yang berada dalam wilayah Kasultanan Cirebon.

Baca Juga: Tindaklanjuti Usulan Pahlawan Nasional, Dinas Sosial Majalengka Sambangi Putera Almarhum KH Abdul Chalim

Sepeninggal Sunan Gunung Jati, sekitar abad ke-16, penyebaran Islam di wilayah Majalengka, Cirebon dan sekitarnya dilanjutkan oleh Syech Madina atau yang dikenal dengan Buyut Madina, putra Syech Nur Shomad. Syech Nur Shomad merupakan putra dari Syech Sidik Ibrahim yang bergelar Syech Ibrahim Brahmawijaya.

Berdasar jejak historis kewilayahan maupun keagamaan tersebut, dapat dipastikan bahwa wilayah Kabupaten Majalengka, sejak awal, tepatnya mulai abad ke-15 M, telah menjadi basis kekuatan agama Islam yang berfaham Ahl al-Sunnah wa Al-Jama'ah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kyai besar yang ada di Majalengka.

Antara lain, Kyai Harun Banada di desa Mirat, Syech Sulaiman Alawiyah, asal Leuwimunding yang membangun pesantren Nurul Huda di desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh tahun 1852, KH. Abdul Fattah, mendirikan pesantren Al-Fattah di Desa Trajaya, tahun 1912, dan KH. Abdul Chalim bin Kedung Wangsagama di Leuwimunding.

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Majalengka, Bupati Majalengka Luncurkan Program Antar Jenazah Gratis di RSUD

Jika silsilah ke atas KH. Abdul Chalim memiliki garis keturunan dengan Sunan Gunung Jati, maka perlu dijelaskan pula istri dan keturunannya. KH. Abdul Chalim memiliki empat orang istri, yaitu Nyai Mahmudah (istri pertama), Nyai Siti Noor (istri kedua), Nyai Konaah (istri ketiga), dan Nyal Sidik (istri keempat).

Dari istri pertama, KH. Abdul Chalim memiliki tujuh (7) putra/putri, yaitu 1) Hj Chomsatun. 2) Ny. Mafruhat, 3) Hafidz Qawiyun, 4) Ny. Ropikoh, 5) H. Ahmad Mustain, 6) Ny. Nasehah, 7) Drs. H. Didi Mustahad Dari istri kedua, Nyal Siti Noor, memilik seorang putri, yaitu Siti Rahmah Dari istri ketiga, Nyai Konaah, memilik enam (6) orang putra/putri.

Yaitu, 1) Ny. Humaedah, 2) Ny. Muntafiah, 3) Ny. Hj. Hudriyah, 4) H. Mustafid, 5) Ny. Farichah, 6) Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA. Sedangkan dari istri keempat, Nyai Sidik, hanya memiliki seorang putri, yaitu Ny. Dewi Halimah.

Halaman:

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah