Dan para wisatawannya akan diantar menggunakan mobil wisata sebagai feeder atau shuttle yang dikelola badan usaha milik desa (Bumdes).
Dengan pola seperti ini akan mendorong keselamatan dan kenyamanan para wisatawan sekaligus memanjakannya.
Karena nanti bisa pula dibuatkan tiket terusan yang menarik ke semua tempat wisata yang include dengan mobil wisatanya.
Artinya, dalam pengembangan wisatanya dilakukan secara terintegrasi dan tidak merugikan bumdes yang menjadi pengelola obyek wisata.
Karena dapat memberdayakan perusahaan shuttle/feeder tiap desa.
Dengan demikian, para pengunjung pun bisa menikmati solo perjalanan yang menyenangkan.
“Pola terintegrasi ini saling menguntungkan karena pemerintah daerah (Pemda) pun bisa mendapatkan pemasukan,” tuturnya.