Menghadapi Kesiapsiagaan Bencana, Semua Desa di Kuningan Harus Memiliki Kentongan Minimal 20 Buah

- 27 April 2023, 06:00 WIB
Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tingkat Kabupaten Kuningan.
Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tingkat Kabupaten Kuningan. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Permasalahan bencana alam dan non alam di wilayah Kabupaten Kuningan tidak boleh dianggap sepele.

Karena banyak desa yang berstatus rawan bencana tanah longsor, kebakaran, banjir dan sebagainya.

Sehingga perlu kesiapsiagaan dari seluruh elemen dalam menghadapinya untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diharapkan.

Baca Juga: Memperpanjang SIM Tidak Perlu ke Polres, Jadwal Layanan SIM Keliling di Wilayah Kabupaten Kuningan

Menyadari hal tersebut, Rabu 26 April 2023, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar apel Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di kantor setempat.

Tema yang diunsungnya, 'Siap untuk Selamat dengan Meningkatkan Ketangguhan Desa dan Mengurangi Resiko Bencana'.

Sedangkan kesiapsiagaan tersebut ditandai dengan pemukulan kentongan secara bersamaan oleh Bupati Kuningan, H. Acep Purnama.

Baca Juga: Ini Daftar Barang Bukti yang Sedang Dicari Aparat Kepolisian Polres Kuningan

Pemukulan kentongan sebagai tanda kesiapsiagaan bencana di wilayah Kabupaten Kuningan.
Pemukulan kentongan sebagai tanda kesiapsiagaan bencana di wilayah Kabupaten Kuningan.

Bersama Wakil Bupati H.M. Ridho Suganda, Sekretaris Daerah (Sekda) H. Dian Rachmat Yanuar.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD, Indra Bayu Permana, Direktur Bank Kuningan, H. Dodo Warda dan sejumlah komponen terkait lainnya.

"Semua desa harus memiliki kentongan minimal 20 buah. Begitu pula tiap RT mesti mempunyai 5 buah.

Baca Juga: Kades Sukamukti yang Wajahnya Mirip Presiden Jokowi Sebut Visi Kuningan Maju hanya Isapan Jempol Belaka

Hal itu sangatlah penting untuk mengingatkan warga akan bahaya bencana agar tetap siaga dan waspada," kata Bupati Kuningan, H. Acep Purnama didampingi Kalak BPBD, Indra Bayu Permana.

Menurutnya, ketika memukul kentongan bisa menjadi pertanda bahwa tengah terjadi sesuatu yang perlu mendapatkan perhatian atau bantuan dari orang lain.

Karena hal tersebut sudah terimajinasi di seluruh pemikiran warga. Misal, terjadinya kebakaran, bencana longsor dan sebagainya.

Baca Juga: 470.375 Unit Kendaraan Masuk ke Kuningan dari 4 Titik, Kadishub: Mudik Kali Ini Didominasi Sepeda Motor

Tema kesiapsiagaan bencana tahun 2023 adalah siap untuk selamat dengan meningkatkan ketangguhan desa dan mengurangi resiko bencana.
Tema kesiapsiagaan bencana tahun 2023 adalah siap untuk selamat dengan meningkatkan ketangguhan desa dan mengurangi resiko bencana.

Maka dari itu, dirinya menginstruksikan Sekda H. Dian Rachmat Yanuar untuk membuat surat himbauan.

Atau surat edaran kepada seluruh desa dan kelurahan terkait pengadaan kentongan.

Tapi ditembuskan pula ke dusun, RW dan RT. Karena ia menginginkan agar desa-desa menjadi desa tangguh bencana (Destana) seperti yang pernah dicanangkan di seluruh desa se-Kecamatan Selajambe.

Baca Juga: Konsep Bangunan Jepang, Rumah Makan Cahaya Matahari Terbit Kuningan Berada di Kaki Gunung Ciremai

Masyarakat Destana memiliki kelebihan dibanding desa lainnya. Sebagian besar di antara mereka sudah peka.

Sekaligus sangat sadar diri dan tahu mesti berbuat apa ketika terjadi bencana alam jenis A, B dan C maupun bencana non alam yang disebabkan human error atau kelalaian.

"Warga diminta hati-hati karena bencana selalu mengintai di tengah-tengah kita,” ucapnya.

Berkaitan dengan HKB, lanjut Acep, di Kabupaten Kuningan difokuskan pada kegiatan apel dan memukul kentongan atau sirine sebagai tanda peringatan dini.

Langkah tersebut merupakan upaya meningkatkan budaya siaga serta tanggap bencana di kalangan keluarga dan masyarakat dalam mendukung program Kuningan Resilince Sociaty.

Pasalnya, penanggulangan bencana, bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Tapi juga masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media massa.

Sehingga kelima unsur tersebut harus bersama-sama proaktif dari mulai penanganan darurat menjadi pengurangan resiko bencana.

"Atas nama pemerintah daerah (Pemda), saya mengapresiasi sekaligus memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada BPBD atas gagasan kesiapsiagaan bencana ini," tuturnya. (Iyan Irwandi/KC) ***

Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x