KABARCIREBON - Kesultanan Kasepuhan Cirebon menunda Grebeg Syawal yang semula direncanakan pada Minggu, 30 April 2023. Padahal, informasi tersebut telah menyebar di grup WhatsApp.
Terkait penundaan Grebeg Syawal tersebut, Pemimpin Manajemen Badan Pengelola Keraton Kasepuhan, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat saat dikonfirmasi Kabar Cirebon, Senin, 1 Mei 2023 membenarkan.
"Ditunda waktunya," kata Ratu Raja Alexandra dalam pesannya melalui WhatsApp, Senin 1 Mei 2023.
Baca Juga: 219 Ribu Pemudik Masih di Kampung Halaman, Arus Balik Lancar Jabodetabek Kembali Padat Perantau
Sementara informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, ditundanya acara Grebeg Syawal karena berbarengan dengan Haul 13 wafatnya Sultan Sepuh XIII Maulana Pakuningrat.
Haul dilaksanakan oleh keluarga Keraton Kasepuhan di Bangsal Dalem Arum dan diikuti oleh masyarakat, abdi dalam, warga jati, dan lainnya. Haul digelar pada Minggu 30 April 2023 atau hari ke 8 di Bulan Syawal.
Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat membenarkan haul tersebut untuk memperingati wafatnya Sultan Sepuh XIII yang mangkat 13 tahun lalu.
Baca Juga: Malam Ini Fix, Sebanyak 120. 646 Kendaraan Arus Balik Lebaran Melintas di Jalur Pantura Cirebon
Haul digelar secara sederhana dengan memanjatkan doa dan harapan kepada Sang Pencipta. "Kita melaksanakan haul ini dengan sederhana, tapi yang paling penting doanya khidmat," katanya.
Ia menjelaskan, haul merupakan salah satu wujud menghormati para leluhur Keraton Kasepuhan sekaligus sebagai sarana silaturahmi antar keluarga dan masyarakat.
"Dalam haul ini kami juga melakukan silaturahmi bersama keluarga, famili dan masyarakat. Semoga doa yang kami panjatkan dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," tambahnya.
Baca Juga: Kebakaran Hebat Melanda Satu Rumah di Desa Sayana Kabupaten Kuningan Telah Menewaskan Penghuninya
Grebeg Syawal Keraton Kanoman
Sementara itu, Grebeg Syawal digelar Keraton Kanoman pada Sabtu 29 April 2023. Selain keluarga Kesultanan Kanoman Cirebon, warga ikut melantunkan doa-doa di kompleks pemakaman tersebut.
"Kami juga selain berziarah, ikut mendoakan kepada yang sudah wafat. Saya dan keluarga rela menunggu berjam-jam dan berdesak-desakan supaya bisa melihat dan ikut," kata Wawan salah seorang pengunjung grebeg syawal.
Prosesi Grebeg Syawal dimulai dari keluarga Kesultanan Kanoman Cirebon memasuki beberapa pintu. Di pintu pesanggrahan, keluarga Kesultanan Kanoman Cirebon beristirahat sejenak untuk berdoa dan makan bersama di pintu pesanggrahan. Kemudian, berbagi rejeki dengan tradisi surak atau menabur uang koin dihadapan warga.
Doakan Umat Sedunia
Patih Kasultanan Kanoman Cirebon Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran mengatakan, Grebeg Syawal merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan Kesultanan dan Keluarga Besar Kanoman. Selain itu, pihaknya juga memohon maaf apabila ada kekurangan dalam melaksanakan Grebeg Syawal tersebut.
"Keluarga Kesultanan Kanoman mendoakan keselamatan, kesehatan dan keamanan seluruh umat di dunia," katanya sambil berharap, tradisi tersebut tetap menjadi warisan leluhur yang terus dilestarikan. (Alif/Fani/Jaka/KC)***