KABARCIREBON-Paguyuban Walangsuji yang berlokasi di Desa Kagok, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, sedang berupaya mengembangkan dan mengembalikan nama baik Walangsuji sebagai situs bersejarah bekas Istana Kerajaan Talaga Manggung.
Menurut Ketua Paguyuban Walangsuji, Aom Gibran, Kerajaan Talaga Manggung, yang beribukota di Walang Suji, merupakan tempat bersejarah yang ada pada akhir abad XV hingga abad XVI atau sekitar tahun 1475 M hingga 1525 M.
Dia menjelaskan, menurut versi Bujangga Manik, Walangsuji disebut dalam salah satu naskah berbahasa Sunda Kuno yang menceritakan perjalanan tokoh bernama Bujangga Manik dari tanah Jawa dan Bali.
Naskah itu ditulis pada daun nipah dan saat ini disimpan di Perpustakaan Bodleian di Universitas Oxford sejak tahun 1627. "Kalau menurut cerita rakyat, setelah Sunan Parung Raja Talaga Manggung dibunuh, bekas Keratonnya di Situ Sangiang menjadi Danau Sangiang, sementara istana dipindahkan ke Walangsuji dan kerajaan diperintah oleh Ratu Simbarkancana,"katanya Selasa 9 Mei 2023.
Namun, saat ini daerah Walangsuji kondisinya telah terlantar dan terkenal angker. Ia menyebut bahwa banyak warga yang masih percaya bahwa ada timbunan emas di bekas Keraton kerajaan terbesar di Majalengka tersebut kala itu.
"Sebagai upaya untuk mengembalikan kejayaan Walangsuji, Paguyuban Walangsuji kini telah bekerja sama dengan pemuda dan pemerintah desa, kami sedang melakukan restorasi dan membuka akses jalan mobil melalui program TMMD,"tuturnya.
Sementara itu, Ketua Balai Konservasi Cagar Budaya Talaga Manggung Asep Asdha Singawinata menjelaskan, bahwa isu mengenai keberadaan emas di Walangsuji sebenarnya hanya merupakan perumpamaan atau simbolisasi.