KABARCIREBON - Sejumlah warga Kabupaten Majalengka menyayangkan pembangunan Asrama Haji di Kabupaten Indramayu. Karena bagi mereka dinilai tidak efektif jika melakukan penerbangan dari BIJB Kertajati.
Menurut warga, dengan ditampung terlebih dulu di Asrama Haji Indramayu, jemaah calon haji asal Majalengkapun harus ke Indramayu terlebih dulu dan kembali ke Majalengka untuk melakukan penerbangan dari Bandara Kertajati.
Hal itu dinilai tidak efektif dan lebih menguras energi jemaah calon haji. Karena jika melakukan penerbangan dari Majalengka maka berangkat pun lebih nyaman dari Majalengka dan jarak ke bandara jelas lebih dekat.
Baca Juga: Deputi Pembudayaan Olahraga: Panitia dan Wasit-Juri Potradnas Harus Menjadi Pelayan Paling Seksi
“Kenapa tidak menginap di hotel yang ada di Majalengka saja, toh mungkin di asrama haji juga jemaah sama bayar, di hotel bayar. Apalagi ketika pemberitaan menyebutkan asrama belum siap,” kata salah seorang warga, Ali.
Hal sama juga disampaikan warga lainnya, Suparman yang orang tuanya berangkat berhaji tahun ini. Dia heran harus ke Indramayu terlebih dulu menginap di pemondokan dengan memaksakan tinggal di asrama, yang belum sepenuhnya tuntas, akibatnya banyak keluhan dari jemaah soal ketersediaan toilet.
“Orang Majalengka ke Indramayu, balik lagi ke Majalengka karena terbang dari Majalengka,” ujarnya.
Sementara itu, dengan asrama haji berada di Indramayu, tudingan sejumlah pihakpun muncul, jika Pemerintah Kabupaten Majalengka saat itu tidak mampu menangkap dan memanfaatkan peluang pembangunan asrama haji, hingga jatuh di Kabupaten Indramayu.
Namun hal itu dibantah mantan Bupati Majalengka, H Sutrisno, karena pembangunan asrama haji dilakukan di masa pemerintahannya.
Menurut Sutrisno, kebijakan membanguni embarkasi haji, ada di Kementerian Agama. Ketika bicara BIJB Kertajati semua jajaran pemerintahan Kabupaten Majalengka ketika itu punya keterkaitan.
“Yang memimpin rapat perihal pembangunan embarkasi haji kan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Pak Luhut Pandjaitan,” katanya.
Dalam rapat saat itu menurutnya, Dirjen Urusan Haji menyebutkan asrama akan dibangun di Indramayu.
Kemudian menanggapi hal tersebut, Sutrisno mengaku menyampaikan keberatan karena bandara berada di Majalengka sementara asrama haji berada di Indramayu.
Baca Juga: Update Kode Redeem FF Untuk Klaim Hadiah Free Fire Redeem Code Monday 5 Juni 2023 Booyah
“Saya keberatan, bandaranya ada di Majalengka, kenapa embarkasinya ada di Indramayu. Makanya saya mengomentari, kalau asrama dilakukan di Indramayu akan menyumbat arus transportasi dari dan menuju Bandara. Kaya setrikaan saya bilang, ke sana dulu, balik lagi,” tuturnya.
Menurutnya, pembangunan asrama haji di Indramayu ini, bukan karena persoalan kecerdasan menangkap peluang, namun memang lahannya sudah ada.
Ia menyebutkan, Kabupaten Majalengka sebetulnya telah memiliki lahan di Kelurahan Cikasarung. Kemudian jika dibangun di sana, maka arus transportasinya tidak akan menyumbat. Karena jalur jalan ke semua arah telah dipersiapkan.
“Kalau kendaraan angkutan haji menggunakan arah timur, bisa lewat Jatiwangi-Ligung-Jatitujuh-Kertajati. Lalu jalur jalan ke arah barat bisa lewat Kadipaten-Kertajati serta ketika mengambil jalur tengah bisa lewat Kasokandel,” katanya.(Tati/KC).***
Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.