Sebelumnya, Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, H Ronianto mengatakan, dari total 215 SD di Kabupaten Cirebon, sebanyak 25 SD bakal dilakukan merger. Dengan dilakukan merger, nantinya jumlah SD menjadi 109 SD.
Merger dilakukan terhadap sekolah yang jumlah muridnya di bawah 20 di tiap kelasnya.“Tapi bisa saja nanti bertambah, karena proses penerimaan siswa baru masih berlangsung. Kalau untuk SMP sih aman, kuotanya sudah ideal,” ujar Ronianto.
Ia menjelaskan, merger sejumlah SD tersebut memang menjadi solusi agar ke depan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) bisa berkesinambungan di tiap sekolah. Sehingga, efektivitas baik dari sisi tenaga pengajar dan sarana penunjang bisa ideal.
Baca Juga: Bangunan Satkom Milik Lanal Cirebon Disabotase Teroris, Ini yang Terjadi
Selain itu, karena jika jumlah murid kurang maka akan berimbas pada minimnya biaya operasional. Karena salah satu sumber anggaran SD berasal dari Biaya Operasional Sekolah (BOS).
“Merger sekolah dilakukan pada satu hamparan. Biasanya terdapat di desa yang memiliki lebih dari satu SD. Idealnya satu SD memiliki 100 murid dan jika di bagi 6 rata-rata 20 murid per kelas,” ujar Roni.(Ismail/KC).***
Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.