"Kami sangat senang, ternyata Presiden, Menkopolhukam, Pemerintah semuanya Indonesia negara hukum tidak pandang bulu dan kami bangga. Siapapun harus berlaku adil, dan Bareskrim tunjukkan itu oleh karena itu kami sujud syukur di masjid islamic Center Indramayu," katanya.
Solihin berharap, Bareskrim segera memutuskan dugaan tindak pidana lainnya yang dilakukan oleh Panji Gumilang. "Harapannya sama dengan kasus yang lain, kami sepenuhnya percaya pada Bareskrim termasuk Panji Gumilang," harapnya.
Hal sama diujarkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu, KH Syatori. Pihaknya sangat mengapresiasi kepada pemerintah pusat dan Mabes Polri. Apresiasi ini seiring dengan penetapan Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang sebagai tersangka kasus penistaan agama.
Baca Juga: Selly Andriany dan Kemensos Salurkan Bantuan ATENSI kepada Warga Indramayu
Dia mengatakan, pihaknya dalam hal ini merasa berhasil. Pasalnya, MUI Indramayu lah yang mengawali terbongkarnya kontroversi yang ada di dalam Al- Zaytun.
Saat itu, MUI Indramayu menyoroti pelaksanaan salat Idul Fitri yang tidak umum dilakukan oleh umat Muslim. Karena pelaksanaan salat dibuat berjarak, shaf wanita dan pria sejajar. Hingga adanya laki-laki nasrani yang ikut dalam barisan jamaah salat idul fitri.
"Waktu itu saya minta kepada MUI pusat maupun pemerintah pusat yang lebih tahu soal Al-Zaytun segera bertindak dalam rangka menyudahi keresahan masyarakat," ujar KH Syatori kepada wartawan.
Baca Juga: Giliran dr. Richard Lee Raih Omset Rp8 Miliar dalam Waktu 2,5 Jam di Shopee Live
Dia menyampaikan, pihaknya sekarang merasa bersyukur karena pemerintah sudah dengan tegas menyudahi konflik tersebut.
Apalagi, penyelesaian konflik ini berkaitan dengan agama. "Saya memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para aparat penegak hukum yang telah menetapkan Panji Gumilang yang jadi pokok keresahan masyarakat," tutur dia.
Syatori juga mengatakan, sejak awal polemik mencuat, banyak kecurigaan yang terjadi di dalam Al-Zaytun.