"Kemudian pembentukan kawasan wisata seperti di Cisantana ini atau di Darma, hanya sejauh ini belum ada pengakuan secara legal, maka kami coba berkordinasi dengan dinas terkait lainnya untuk menuju seperti itu. Dan hari ini di era digital, pihak kami pun menjalin kerjasama dengan content creator hingga selebgram dalam mempromosikan pariwisata Kuningan. Sejurus strategi Pentahelix," tambahnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Wahyu Hidayah menerangkan strategi pemasaran dan promosi ekonomi kreatif dan pariwisata sesuai kearifan lokal. Lalu ia mengungkapkan pengalaman dan hasil pengamatan pribadinya, banyak wisatawan yang datang ke Kabupaten Kuningan harus membekaskan kesan manis dan positif, agar tidak bosan hingga rutin berkunjung dan berkunjung lagi.
"Saya pribadi berwisata sama istri misal ke Pangandaran atau ke Yogyakarta, selalu berkesan dan menceritakan lagi ke orang lain sehingga mereka tertarik datang. Nah, untuk Kuningan saya jarang memperhatikan medsos misalkan, banyak yang mengunggah postingan kesan positif dan nilai baik tentang pariwisata Kuningan. Saya melihat itu, memang ada yang khaz seperti tape ketan, maka kalau Cisantana pun harus menciptakan produk unggulan khaz," ujarnya.
Baca Juga: Pada Deklarasi Damai Pilkades Serentak 2023, Sekda Kuningan Sampaikan Pesan Penting Buat Cakades
Adapun Dinas/Badan lainnya yang hadir, Diskopdagperin mengemukakan pengembangan sumber daya manusia dalam sektor kreatif. Dinas Perikanan dan Peternakan mengutamakan tentang kolaborasi sektor perikanan dan peternakan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Cisantana.
Dinas Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa menggali kearifan lokal dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan. Selanjutnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyampaikan tantangan dalam ketahanan pangan dan ekonomi kreatif. Serta hadir dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) memaparkan tentang potensi ekowisata di daerah Cisantana dan konservasi alam 'multiple effect' berkelanjutan.