LBM PWNU Jabar Bakal Kaji Alokasi Dam dan Kurban Jemaah Haji ke Tanah Air

- 22 Agustus 2023, 10:48 WIB
Sekretaris LBM PWNU Jabar, Kiai Afif Yahya Aziz.
Sekretaris LBM PWNU Jabar, Kiai Afif Yahya Aziz. /IST /

KABARCIREBON - Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar) bakal mengkaji soal alokasi hadyu atau dam dan kurban jemaah haji ke tanah air. 

Kajian yang bakal dilakukan secara ilmiah berdasarkan pandangan fikih, melalui bahtsul masail yang bakal digelar di Ponpes KHAS Kempek, Kamis (24/8/2023) nanti.

Seperti diketahui, haji tamattu’ adalah pilihan mayoritas jemaah haji dari Indonesia, dibandingkan ifrod dan qiran. Hal ini disebabkan jeda waktu keberangkatan dan hari Arafah yang cukup panjang bagi jemaah dari Indonesia, memilih haji tamattu’ akan lebih meringankan jamaah haji.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Enak di Bontang Utara, Cobain Bakso Wareg, Bakso Setan, dan Bakso Pak Haji

Sebab, mereka tidak harus menghindari larangan ihram dalam durasi yang lama dan tentunya melelahkan. Praktik haji secara tamattu’ sendiri mewajibkan pelaksananya membayar dam, kecuali ia merupakan penduduk Makkah atau keluar dari tanah haram sebelum mengambil ihram untuk haji, yang mana hal ini sangat jarang dilakukan oleh jamaah haji Indonesia.

"Dengan banyaknya jemaah haji tamattu’ dari Indonesia tentu dam yang dibayarkan juga sangat banyak jumlahnya," kata Sekretaris LBM PWNU Jabar, Kiai Afif Yahya Aziz, Selasa (22/8/2023).

Ia menyebutkan, jumlah seluruh jamaah haji Indonesia setiap tahun mencapai 250.000 orang. Maka, jika harga perkambing di kisaran Rp 2.500.000 dikalikan jumlah jemaah haji Indonesia, hasilnya mencapai Rp 625.000.000.000.

Baca Juga: Para Pelaku Jakon di Kota Cirebon Tak Kunjung juga Dapat Jatah Proyek, Begini Tanggapan Sekda Agus

"Jika Rp 625 miliar masuk ke Indonesia itu sangat bermanfaat sekali buat rakyat yang miskin. Jumlah Rp 625 miliar itu baru dam saja. Belum menghitung kurban, hadyu dan lain-lain," ujar Kiai Afif.

Maka, kata dia, Kakanwil Jabar meminta pihaknya untuk mengkaji alokasi Dam dan kurban jemaah haji ke tanah air. Sebab di Indonesia masih banyak masyarakat yang membutuhkan dan Pemerintah Arab Saudi tidak terlalu mengatur pengalokasian dam dan semacamnya.

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x