"Bahkan, residunya masih tertinggal sampai dengan hari ini," ungkap Kapolresta.
Baca Juga: Mantap Brata Jadi Ajian Sakti Jurus Polisi Amankan Pemilu 2024
Residu dari narasi atau diksi-diksi tersebut yang kemudian digunakan untuk membelah masyarakat. Sehingga, pesta demokrasi ini berpulang tidak kondusif.
"Nah, ini yang kemudian penting dilakukan teman-teman PWI dalam hal mengcounter narasi negatif yang muncul di masyarakat," ungkapnya.
Opsi yang harus diambil dalam hal mengcounter narasi negatif ini, kata dia, bukan dalam perspektif membela satu dan pihak lain. Tetapi yang kemudian harus diingat adalah yang dibela adalah fakta yang ada. Dan itu yang menurutnya sangatlah penting.
Sementara itu, Ketua PWI Kabupaten Cirebon, Mamat Rahmat menyampaikan, saran dan masukan Kapolresta Cirebon sangatlah bermanfaat. Tentu, kata dia, hal itu juga sejalan dengan semangat yang cita-cita organisasinya.
"Yakni bisa bermanfaat dan mampu berkontribusi dalam pembangunan daerah, serta turut serta menjaga kondusivitas daerah melalui kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tupoksi kita," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan program-program kerja yang bisa dikolaborasikan antara pihaknya dengan Polresta Cirebon, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Baca Juga: PLN Hadirkan Kendaraan Listrik Untuk Perpustakaan Keliling di Indramayu