KABARCIREBON - Dua sekolah dalam penilaian tingkat Kementerian Lingkungan Republik Indonesia (RI) masing-masing SMA Negeri 1 Ciawigebang dan SMA Negeri 2 Kuningan disupkan dan dipersiapkan menuju sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.
Sekretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Kuningan, H Suleha, Minggu 17 September 2023, menjelaskan, dua sekolah tersebut dinyatakan lolos dalam penialaian sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jabar yang kini disulkan untuk meraih penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Nasional.
Kedua sekolah tersebut kini dalam, penilai dari Kementerian Lingkungan Hidup baik secara fisik mapun lewat forto polio. Tim penilaian tersebut tanpa diketahui oleh pihak sekolah namun kedua calon penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata tetap konsisten dalam melaksanakan budaya bersih serta melakukan penataan di lingkungan sekolah masing-masing.
“Adiwiyata ini bukan lomba, melainkan sebuah penghargaan terhadap sekolah yang selalu konsisten dalam memelihara serta mampu menciptakan budaya lingkungan yang bersih, sehat, hijau dan nyaman di lingkungan sekolah tersebut,” ujar Suleha.
Kepala SMA Negeri 1 Ciawigebang, Ii Wasita, mengemukakan, dalam mewujudkan budaya bersih di lingkungan sekolah, tiap kelas berperan serta dalam mewujudkan budaya bersih tersebut. Setiap hari Senin dalam apel pagi diumumkan kejuaraan kelas terbesih sesuai standar penialain.
Kelas yang memenuhi kriteria standar kebersihan memperoleh piala bergilir sebagai kelas terbesih di SMA Negeri 1 Ciawigebang. Sebaliknya, bagi kelas yang kurang memenuhi standar penialaian, juga diumumkan sebagai kelas yang kurang memenuhi standar penilaian.
“Alhamdulillah, akhirnya setiap kelas bersaing sehat untuk saling memelihara kebersihan kelas masing-masing. Sehingga akan menunjang terhadap penilaian sekolah Adiwiyata secara keseluruhan,” tutur kepala sekolah yang cantik itu.
Sementara Kepala SMA Negeri 2 Kuningan, H Tri Suknaedi, mengemukakan, pihaknya sejak dua terkahir mampu menciptakan sebanyak 1.000 pohon untuk ditanam di lingkungan sekolah. Baik berupa tanaman bunga, maupun jenis lainnya yang dapat memberikan kesejukan dan keindahan linkungan sekitanya.
Lingkungan sekolah yang rindah dan sejuak dapat mewujudkan kenyamanan dalam proses kegaiatan belajar dan mengajar. Budaya bersih di SMA Negeri 2 Kuningan selalu ditanaman pada segenap keluaga besar sekolah karena dapat memberikan manfaaf bagi kita semua.
“Bumi yang panas akibat kerusakan lingkungan bukan untuk dikipas-kipas, tapi mari kita berbuat untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, ridang, indan dan nyaman. Rindangnya pepohonan ini akan banyak mengluarkan H2O (udara segar) yang dapat memberikan manfaat dalam berbagai aspek kehidupan.
Kepala Dinas Lingkungah Hidup (DLH) Kab Kuningan, Wawan Setiawan, menjelaskan, sekolah mendapat penghargaan sebagai sekolah berbudaya lingkungan/Adiwiyata atas dasar hasil penilaian tim dari mulai tingkat kabupaten, provinsi maupun penilaian tingkat nasional.
Oleh sebab itu sebagaimana intruksi bupati, di Kuningan setiap tahun harus muncul satu Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) di masing-masing wilayah kerja kecamatan. Pada akhirnya seluruh sekolah di Kab. Kuningan akan menjadi sekolah Adiwiyata atau sekolah berbudaya lingkungan sesuai harapan kita semua. (Emsul/KC) ***
Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News