Arkeolog Terguncang, Bukan di Gunung Padang Tapi Fosil Manusia Homo Sapiens Ini Justru Ditemukan di Indramayu

- 9 Oktober 2023, 22:28 WIB
Fosil rahang manusia homo sapiens yang ditemukan di Indramayu.
Fosil rahang manusia homo sapiens yang ditemukan di Indramayu. /Kabar Cirebon/Foto Muhammad Alif Santosa/

KABARCIREBON - Ketika jutaan mata fokus pada penemuan Situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, penemuan spektakuler justru terjadi di Indramayu. Kerangka manusia ditemukan sudah membatu. Fosil manusia itu, ditemukan warga ketika sedang mencangkul sawah untuk ditanami umbi-umbian.

Dalam ilmu arkeologi, kerangka makhluk hidup yang sudah mati lalu membatu maka disebut fosil. Proses fosilisasi memerlukan waktu yang sangat lama. Dan proses ini terjadi ketika sedimen tanah yang mengubur kerangka makhluk hidup itu, tidak memiliki banyak oksigen dan tidak adanya bakteri pengurai.

Akibatnya, sisa-sisa dari kerangka makhluk hidup itu, mengeras dan menjadi batu. Prosesnya memerlukan waktu yang sangat lama, minimal puluhan ribu tahun. Nah, kerangka manusia yang ditemukan warga di Indramayu itu, pun telah membatu.

Baca Juga: Jadi Sorotan, Patung Pataraksa di Depan Kantor Bupati Cirebon Sudah Tiga Kali Ganti Warna

Fosil manusia ini ditemukan di tanah sawah Desa Sukahurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Fosil manusia ini diduga dari jenis homo sapiens. Fosil manusia itu menurut penemu, Asep Syaefullah adalah seorang remaja yang meninggal di usia 14 tahun. Temuan fosil manusia ini, tentu membuat arkeolog terguncang, tertarik untuk melakukan penelitian.

Asep Syaefullah merupakan seorang pembolang yang juga aktivis LSM. Ia menemukan fosil manusia di areal sawah masuk kawasan Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Fosil manusia ini ditemukan di kedalaman 1,5 meter dari tanah sawah, ketika Asep hendak menanam palawija. "Biasa, saya lagi nyangkul mau menanam tanaman ubi, eh lihat ada benda aneh. Lalu, saya gali lagi menemukan banyak tembikar. Lalu saya gali lagi hingga ketemulah fosil manusia ini," ujarnya saat dihubungi Kabar Cirebon, Senin, 9 September 2023.

Baca Juga: Ibu-ibu dari Kelompok Pelestari Masakan Banjarmasin Dukung Gibran Rakabuming Maju di Pilpres 2024

Fosil kerangka manusia itu ditemukan utuh dari tulang tengkorak kepala, leher, tangan, rusuk, dan kaki. Kemudian, bersamaan dengan fosil manusia itu, juga ditemukan tiga ember tembikar.

Fosil kerangka manusia itu ditemukan di areal sawah, tidak jauh dari Kilang Balongan Pertamina. Asep Syaefullah mengaku menemukan kerangka manusia yang sudah membatu itu sejak Januari 2023. Awalnya, ia sedang mencangkul untuk kebutuhan menanam padi.

Fosil manusia itu, kini diamankan di rumah museum milik Asep. Untuk mengetahui berapa usia fosil manusia itu, harus dilakukan uji karbon.

Baca Juga: Patung Pataraksa di Depan Kantor Bupati Cirebon Dicat Warna Putih, Ini Reaksi Seniman dan Budayawan

Dikutip dari berbagai sumber, homo sapiens adalah kelompok manusia yang kapasitas otaknya jauh lebih besar dari pada manusia purba sebelumnya.

Homo Sapiens adalah kelompok manusia modern seperti manusia saat ini. Tinggi badannya berkisar antara 130-210 cm, berat badan antara 30-150 kilogram, volume otak antara 1.000-2.000 cc.

Memiliki dagu, oto-otot dan tulang-tulang ukurannya lebih kecil dari manusia purba sebelumnya. Dan homo sapiens ini juga sudah mengenal dan menggunakan bahasa.

Baca Juga: Gegara Goreng Peyek, Rumah Nenek Asal Indramayu Ini Ludes Terbakar

Homo sapien berada di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Guna mempertahankan hidupnya, homo sapiens melakukan perburuan dengan peratan dari batu. Ia juga mengumpulkan manakan dengan cara bercocok tanam.

Fosil tertua homo sapiens ditemukan di Maroko tahun 2000. Temuan tersebut berupa pecahan tengkorak, tulang rahang lengkap dan perkakas batu yang diperkirakan berumur 315 ribu tahun.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Mantul di Cicalengka Bandung, Ada Pilihan Bakso Sahabat dan Bakso Bi Manah

Para peneliti mengungkap, homo sapiens menyebar ke seluruh benua dan tiba di Cina antara 120 ribu sampai 80 ribu tahun lalu. Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia diduga kuat berasal dari Zaman Holosen, berlangsung sekitar 40 ribu tahun yang lalu.

Zaman holosean adalah sebuah massa di mana manusia sudah memiliki peradaban yang lebih maju, diperkirakan dimulai pada 11.700 tahun yang lalu. Keadaan alam pada zaman holosen sangat dipengaruhi aktivitas gunung api.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah