KABARCIREBON - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon bersama Balai Yasa Mekanik Cirebon Prujakan menggelar open house untuk siswa SD hingga SMK serta masyarakat.
Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Ayep Hanapi mengatakan, puluhan siswa dan masyarakat tersebut mendapatkan edukasi tentang perkeretaapian yang baru kali diselenggarakan pihak Balai Yasa.
"Balai Yasa Mekanik Cirebon Prujakan merupakan pusat perbaikan sarana untuk diteruskan ke prasarana yang ada di Daop masing-masing, dari Daop 1 -9," ujarnya.
Ayep melanjutkan, kegiatan edu train ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam, tentang dunia kereta api kepada generasi muda yakni para pelajar.
"Siswa-siswa ini diberi kesempatan langka untuk melihat proses perawatan dan perbaikan kereta api dari dekat. Mereka diajak mengelilingi bengkel kereta, di mana para teknisi berpengalaman menjelaskan bagaimana kereta api dirawat dan diperbaiki untuk menjaga keamanan dan kualitas perjalanan,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Balai Yasa Mekanik Cirebon Prujakan, Tarmuji mengatakan, di Balai Yasa Mekanik ini mesin dilakukan perawatan yang nantinya dilanjutkan oleh Daop masing-masing untuk perawatan rutinnya.
Baca Juga: Hasil Rapimcab, Gerindra Kabupaten Cirebon Usulkan Gibran Jadi Cawapres Prabowo
“Karena, dengan mesin yang handal digunakan oleh Daop-daop akan mendukung operasional yang maksimal,” katanya.
Sementara dalam kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan edukasi dan inspirasi kepada siswa yang mengikuti open house yang diadakan Balai Yasa Mekanik Cirebon Prujakan.
Tarmuji mengatakan, seluruh mesin Kendaraan Perawatan Jalan Rel (KPJR) yang ada di pulau Jawa dirawat di Balai Yasa Mekanik Cirebon Prujakan.
"Tugasnya merencanakan perawatan berkala untuk mesin KPJR seluruh Jawa. Perawatan yang sifatnya berkalanya perawatan tahunan," sambungnya.
Ia menjelaskan, sejarah Balai Yasa Mekanik Cirebon Prujakan ini dahulunya bernama Dipo Mekanik.
"Dulu itu pada waktu tahun 1980 ini belum Balai Yasa, tapi baru Dipo Mekanik. Dikarenakan di Daop-daop itu belum memiliki Depo, Sub Depo jadi semua perawatan juga di sini," jelasnya.
Baca Juga: Majalengka Masih Menyisakan Angka Kemiskinan Ekstrem dari Jumlah Penduduk 1,3 Juta Jiwa
Ia melanjutkan, setelah struktur baru di Depo memiliki Sub-Depo masing-masing, barulah menjadi Balai Yasa Mekanik.
"Di tahun 1996 mulai berubah menjadi Balai Yasa Mekanik," katanya.(Fanny)