Prof Aan juga menjelaskan, perguruan tinggi sekarang ini berkompetisi untuk melakukan transformasi digital secara menyeluruh agar makin tangguh bersaing di kancah global. Digitalisasi itu akan lebih efektif jika para pemimpin kampus juga memiliki literasi digital yang mumpuni.
Menurutnya, digitalisasi saat ini sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi karena merupakan kehendak zaman. Dengan digitalisasi juga melahirkan banyak kemudahan, seperti terhadap layanan kepada mahasiswa, dosen dan publik.
Untuk itu, transformasi harus dimulai dari para pemimpin kampus yang terliterasi digital.
Baca Juga: KNPI Tuding Dispora tak Berpihak ke Biro Perjalanan Wisata Lokal
"Ini memang butuh proses. Tapi transformasi ini harus dilakukan karena akan lebih siap bersaing di kancah internasional," paparnya.
Selain itu, katanya, digitalisasi akan membuat layanan menjadi hemat anggaran. Bahkan ke depan layanan akan semakin murah karena terbangun ekosistem yang saling terintegrasi.
"Layanan di kampus harus benar-benar dibuat yang terintegrasi, jaringan internet yang handal dan cepat untuk memenuhi seluruh layanan," ucapnya.
Baca Juga: Open Bidding Kuningan Semakin Panas karena Satu Lagi Pejabat Wanita Bakal Ikut Bertarung
Sementara itu, Dekan FUA IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Anwar Sanusi, M.Pd mengatakan, ada sekitar 146 mahasiswa Fakultas Ushuludin dan Adab (FUA) yang diwisuda.
Menurutnya, wisuda ke-XXVII ini merupakan wisuda yang terakhir bagi IAIN Syekh Nurjati Cirebon setelah nanti turun SK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.