Network
KABARCIRERON - Daerah-daerah di Kecamatan Hantara merasa dianaktirikan karena diduga diperlakukan berbeda oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan padahal masyarakat daerah setempat sangat guyub dan kompak termasuk taat dalam membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) serta hal lainnya.
Daerah pinggiran tersebut justru jarang sekali tersentuh kue pembangunan yang seharusnya dibagikan secara merata sesuai kebutuhan karena hingga tiga minggu lagi akhir masa jabatan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama dan Wakil Bupati H.M. Ridho Suganda kondisi jalan masih rusak parah.
"Sejak tahun 2016 sampai sekarang, diduga Pak Bupati selalu PHP (pemberi harapan palsu) karena semua jalur jalan yang sudah rusak parah tidak diperbaiki," ujar Tokoh Masyarakat Kecamatan Hantara, Oyo Rochyadi, Senin 6 November 2023.
Baca Juga: Wawancara dengan Pansel Open Bidding Kuningan Jadi Penentu Masuk Tiga Besar Terbaik
Ketika dirinya menjadi Camat Hantara, lanjut Oyo, selalu mengajukan perbaikan beberapa jalur jalan di Kecamatan Hantara yang kondisinya rusak parah baik jalan penghubung antar desa atau pun antar kecamatan yang sangat berpengaruh terhadap kelancaran transportasi.
Jawaban yang diberikan bupati maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) selalu beralasan menunggu cuaca tidak hujan dan lelang proyek yang ternyata tidak ada tindak lanjutnya sehingga membuat masyarakat setempat menjadi geram.
"Dulu sempat untuk meredam masyarakat, ada sejumlah gundukan batu split dan kendaraan Stum selama seminggu. Tapi setelah dua hari batunya dilempar ke jalan, kendaraan beratnya malah sudah tidak ada," tuturnya.
Baca Juga: Sudah 91,32 Persen, Kadishub Baru Janjikan Kuningan Caang Tuntas Sebelum Bupati Lengser
Ia merasa prihatin karena pemerintah daerah (Pemda) dengan bangganya selalu menggembor-gemborkan pembangunan jalan lingkar baru yang menelan dana cukup besar tetapi jalan lama yang benar-benar dibutuhkan masyarakat untuk dilalui setiap hari seperti Kecamatan Hantara, malah tidak dipelihara.
