Network
KABARCIREBON - Panitia Seleksi (Pansel) Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Kabupaten Kuningan telah mengumumkan secara resmi tiga besar yang menjadi pelamar terbaik di empat jabatan Eselon II yang dilelangkan karena mengalami kekosongan paska mutasi tanggal 23 September 2023.
Meski sudah lolos tiga besar, tidak sertamerta para pejabat Eselon III tersebut akan terpilih untuk menduduki jabatan strategis baik selaku Staf Ahli Bupati maupun Asisten karena penentuan satu terbaiknya tidak didasarkan pada urutan ranking penilaian tetapi sepenuhnya kewenangan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama.
"Tugas pansel hanya menghantarkan tiga besar saja sedangkan untuk memilih satu terbaik di masing-masing jabatan yang dilelangkan, itu kewenangannya Pak Bupati," ujar Kepala BKPSDM Kabupaten Kuningan, H. Dudy Budiana melalui Kepala Bidang Mutasi dan Pengadaan Karir (Bangrir), Syaepul Bahri.
Baca Juga: Warga Resah dan Ketakutan, Kawanan Geng Motor Cirebon Buat Konten Tawuran di Jatimulya Kuningan
Berdasarkan isu berkembang yang berhasil dihimpun, ada beberapa alternatif tentang penempatan jabatan yang diopenbiddingkan. Seperti, pada jabatan Staf Ahlí Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan karena ada yang mempredikasikan nama Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda, Aries Susandi.
Namun ada juga yang memperkirakan diisi Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR), Purwadi Hasan Darsono karena dari sisi bobot penilaian justru paling tinggi sebesar 89.84. Begitu pula ketika seleksi JPTP di Kota Cirebon, jebolan perguruan tinggi Jepang tersebut memperoleh nilai tertinggi.
Selanjutnya, jabatan Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia. Di jabatan ini, bupati akan dibuat bingung untuk memilih, apakah Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Dodi Sudiana dengan raihan nilai tertinggi 78,71 sekaligus dikenal pula orang yang dekat dengan yang bersangkutan.
Baca Juga: Tiga Besar Open Biding Diumumkan, Banyak Pejabat Kuningan yang Tersingkir
Atau orang nomor satu di kota kuda bakal memilih Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Linggajati, dr. H. Edi Martono walau hasil penilaian akhirnya paling rendah di antara tiga kandidat.
Di Kabupaten Kuningan untuk pejabat Eselon II yang bergelar dokter hanya ada dua orang atas nama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr. Hj. Susi Lusiyanti dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)'45 Kuningan, dr. Deki Saifullah. Artinya, secara organisasi dibutuhkan untuk rotasi jabatan ke depannya karena untuk Dinkes dan RSUD'45, khusus dipimpin oleh pejabat-pejabat bergelar dokter saja.
Lalu, jabatan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda), diisi oleh semua kandidat kuat. Namun kabar yang tersiar, meski bobotnya nilainya paling bawah tetapi nama Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Setda, H. Toni Kusumanto paling ramai diperbincangkan. Apalagi yang bersangkutan matang di lapangan dengan beberapa kali menjadi camat.
Baca Juga: Gerindra Kuningan Kembali Menghangat, 5 Anggota Fraksi Merapat ke H. Rokhmat Ardiyan
Terakhir, jabatan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda. Ini pun sama sudah ramai diperbincangkan dari sebelum pelaksanaan open bidding karena digadang-gadang akan diisi oleh Sekretariat Inspektorat, H. Deden Kurniawan Sopandi. Ditambah lagi, yang bersangkutan memperoleh nilai tertinggi 81,31.
Prediksi alternatif berikutnya. Jabatan Staf Ahlí Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan tetap muncul dua nama kuat. Yakni, Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Setda, Aries Susandi serta Sekretaris DPUPR, Purwadi Hasan Darsono.
Jabatan Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia diprediksi diisi oleh Direktur RSUD Linggarjati, dr. H. Edi Martono, jabatan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda ditempati Sekretaris BKPSDM, Dodi Sudiana serta jabatan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda tetap diisi Sekretaris Inspektorat, H. Deden Kurniawan Sopandi.
Baca Juga: Pesilat PBSS Kuningan dan BUAS Cirebon Saling Bertarung Uji Kemampuan
Sebelum open bidding sudah tersiar isu putra mahkota dan pada sesi akhir tiga besar pun, hampir semuanya masuk di masing-masing jabatan yang dilelangkan tetapi orang-orang masih mengira-ngira, siapakah sebenarnya yang akan mendapatkan kepercayaan untuk bisa promosi ke jabatan Eselon II karena keputusan akhirnya ada di tangan bupati.(Iyan Irwandi/KC) ***
Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News
