Network
KABARCIREBON - Aksi damai yang direncanakan Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM) di gedung DPRD Kabupaten Cirebon pada Jumat 24 November 2023) batal digelar. FCTM telah dijanjikan hasil kajian soal pemekaran Cirebon Timur akan segera di ekspos.
Aktivis Pemekaran Cirebon Timur yang juga Pengurus FCTM, H Dade Mustofa Efendi menjelaskan soal pembatalan aksi damai tersebut. Menurutnya, ada beberapa hal yang mendasari demo itu diundur atau dibatalkan pihaknya.
"Pertama bahwa kajian dari InJabar Unpad Bandung (Tim Pengkaji pemekaran Cirebon Timur, Red) akan dilakukan ekspose ke DPRD paling cepat tiga hari paling lambat satu minggu," kata Dade.
Baca Juga: Jalan Poros di Desa Lingung Ambles, Kini Mulai Diperbaiki
Kedua lanjut dia, hasil ekspos tersebut nantinya akan dijadikan sebagai landasan untuk dilakukannya rapat paripurna oleh DPRD Kabupaten Cirebon. Selain itu, juga sebagai bentuk kebijakan FCTM untuk memberikan waktu bagi pemerintahan Kabupaten Cirebon.
"Pengunduran agenda aksi damai Cirebon Timur Menggugat, merupakan keluhuran budi dan kemuliaan hati para sesepuh Cirebon Timur, untuk memberikan ruang dan waktu eksekutif dan legislatif lebih bijak dalam menyikapi sebuah aspirasi masyarakat," ujarnya.
Namun, kata dia, hal itu jangan lantas diartikan sebagai rasa jumawa oleh DPRD Kabupaten Cirebon, khususnya Ketua DPRD, H Mohamad Luthfi seolah gerakan para sesepuh dan FCTM mudah dibatalkan dan tidak memiliki efek apa-apa.
"Karena para sesepuh dan FCTM itu membawa aspirasi warga Cirtim yang telah mengamanahkan hasil Musdesus dari 169 desa. Justru karena para sepuh menghindari kemarahan warga Cirtim sehingga menyepakati penundaan demo ini," katanya.
