Kepala BNN Sebut Ada Warga Kuningan dan Majalengka yang Menanam Ganja, Polisi Belum Tahu

- 27 Desember 2023, 19:21 WIB
BNN Kuningan menggelar konferensi pers akhir tahun 2023 di kantor setempat.
BNN Kuningan menggelar konferensi pers akhir tahun 2023 di kantor setempat. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Di tengah gencarnya pemberantasan narkoba melalui Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), ditenggarai ada warga Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka yang sengaja menanam tanaman ganja dengan luas lahan sekitar 1 hektar sehingga cukup mengkuatirkan.

Warga Kabupaten Majalengka disinyalir menanam tanaman yang bisa membahayakan kesehatan jika disalahgunakan di kawasan hutan di wilayah Gunung Ciremai. Sedangkan warga Kabupaten Kuningan sendiri justru di kebun. Tanaman ganja tersebut akan tumbuh subur di area suhu dingin.

Demikian disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kuningan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Yaya Satyanagara didampingi Katim Pemberantasan, Ade M. Triadi, Katim Rehabilitasi, Rudi Susanto, Kasubag Umum, Aisyah dan Katim P2M, Dedi Nuryadi di sela-sela konferensi pers di kantor setempat, Rabu 27 Desember 2023.

Baca Juga: Disporapar Sebut Kehilangan Jejak Dokumen DED Stadion Masud Wisnu Saputra dan Stadion Mini Kuningan

"Tercium ada warga menanam tanaman ganja di sebuah kebun yang cukup luas ketika di akhir tahun 2021 dalam suasana pandemi Covid-19. Kebetulan saya juga terkena virus membahayakan tersebut sehingga harus melalui proses medis tetapi akhirnya sembuh," ucapnya.

Saat mengetahui kebun ganja tersebut, ia mengaku merinding karena yang namanya tanaman ganja meski telah dibakar sebelumnya dan sudah tidak ditanam lagi akan kembali tumbuh subur di musim hujan bahkan tanaman tersebut dapat tumbuh di dalam kulkas.

Begitu pula dengan daerah-daerah di wilayah iklim seperti Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Majalengka. Kecuali Cirebon, tidak cocok karena tanaman tersebut akan tumbuh subur di daerah yang dingin.

Baca Juga: PBSS Kuningan Berjaya di Kejurda Silat COC, Sabet Juara Umum I Kategori SMP dan Juara Umum I Kategori SMA

"Ketika Covid-19, ada laki-laki lanjut usia mengajak merokok di kebunnya supaya tidak terkena virus yang menggemparkan dunia. Sedangkan tanaman ganja tersebut made in Kuningan, bukan dari luar daerah. Polisi pun belum tahu," tuturnya.

Situasi saat itu tengah maraknya Covid-19 sehingga tidak terlalu fokus dan di tahun 2022 ketika akan bergerak ke lokasi masih belum memungkinkan karena tanamannya belum ada lagi akibat dihantam musim panas atau kemarau panjang yang mengakibatkan semua tanaman mati.

Sedangkan sekarang ini, musim hujan sehingga kemungkinan besar akan tumbuh subur. "Kita tetap melakukan lidik dan sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat agar selalu memberikan informasi. Lokasi kebun penanaman ganja cukup jauh karena mesti berjalan kaki," ujarnya.

Baca Juga: Para Guru Besar dan Pini Sepuh Perguruan Silat Kuningan Unjuk Kebolehan di Harlah PPSI

Ditanya estimasi dari mulai penanaman ganja sampai panen, Yaya mengatakan bahwa hal tersebut membutuhkan waktu 3-6 bulan saja. Namun dirinya belum mengatahui, apakah sudah dipanen atau belum karena mesti tahu dijualnya kemana. Tapi perkiraan, hanya untuk dikonsumsi pribadi saja. (Iyan Irwandi/KC) ***

Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah