Talk Show Berkelas Meriahkan Pelaksanaan Konfercab NU Majalengka ke-VIII. Ini Saran dan Masukan Bagi Warga NU.

- 30 Desember 2023, 16:19 WIB
Menyemarakkan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Majalengka ke-VIII, sebuah acara talk show digelar sebagai wadah diskusi dan pandangan dari berbagai tokoh terkemuka dalam memajukan NU agar lebih maju dan berkembang.
Menyemarakkan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Majalengka ke-VIII, sebuah acara talk show digelar sebagai wadah diskusi dan pandangan dari berbagai tokoh terkemuka dalam memajukan NU agar lebih maju dan berkembang. /Jejep/

KABARCIREBON-Menyemarakkan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Majalengka ke-VIII, sebuah acara talk show digelar sebagai wadah diskusi dan pandangan dari berbagai tokoh terkemuka dalam memajukan NU agar lebih maju dan berkembang. Acara sendiri diselenggarakan di Gedung Islamic Centre Majalengka ini menghadirkan narasumber-narasumber berpengalaman dan berkualitas.

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Anggota DPR RI, KH Maman Imanulhaq salah satu narasumber, memberikan pandangan tajam terkait kemajuan NU di era globalisasi.

Menurut Kiai Maman, bahwa kemajuan NU di tengah arus globalisasi harus diiringi dengan memiliki sanad yang kuat dan jelas asal-usulnya. Karena sanad merupakan sandaran yang tak tergantikan untuk memastikan keberlanjutan dan integritas organisasi NU kedepan.

Baca Juga: Abad ke-2: NU Kabupaten Majalengka Harus Bangkit dan Terus Berhidmat untuk Kemajuan Umat dan Bangsa

"NU harus memiliki sanad yang kuat. Tanpa itu, NU akan menjadi rapuh. Jangan meninggalkan sanad jika kita ingin mengusai dunia global. Ini sangat penting," ungkap Kiai Maman saat menjadi narasumber pada Talk Show dengan mengusung thema "Menggagas Peta Jalan NU ke Depan dari Berbagai Sudut Pandang,".

Narasumber pada acara itu menghadirkan Dr.H.Karna Sobahi, M.M.Pd. mantan Bupati Majalengka Periode 2018-2023, KH. Maman Imanulhaq (Perspektif Agama dan NU), H. Iwan Bola (Perspektif Ekonomi), dan Dr Momon Lentuk (Perspektif Sosial Budaya).

Masih menurut Kiai Maman, dengan memiliki sanad bila diumpamakan dalam mengaji kitab kuning, itu harus memiliki akar yang jelas, siapa guru dan pengarang kitab tersebut, hinggar akhirnya akan berakhir ke Nabi Muhammad Saw. Dengan begitu, pertanggungjawabanya jelas, siapa yang memberikan ilmu dan pengetahuan dengan sumbernya pada Nabi Muhamad SAW.

Baca Juga: Ini Agenda Konfercab NU Majalengka ke VIII. Bakal Diwarnai Aksi Bela Palestina dan Wujudkan Pemilu Damai

Kiai Maman juga memberikan contoh pentingnya pemahaman ilmu Nahwu dan Sharaf dalam menjaga keaslian pemahaman terhadap Al-Qur'an dan Hadis. Sebab ada seorang tokoh agama yang salah menafsirkan hadis dan itu kebodohan yang amat mencolok.

Halaman:

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x