KABARCIREBON-Jajaran pengurus DPC PDIP Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat langsung menggelar rapat konsolidasi guna menanggapi kegaduhan yang muncul akibat sikap mantan Bendahara Taruna Merah Putih (TMP), Dena Muhamad Ramdan, di massa kampanye Pemilu 2024 ini. Kabar ini tengah menjadi viral dan menjadi isu nasional dan disikapi oleh pengurus DPP PDIP dan Capres O3, Ganjar Pranowo.
Rapat konsolidasi tersebut dihadiri langsung oleh jajaran pengurus DPC, PAC, dan sayap partai. Ketua DPC PDIP Majalengka, Karna Sobahi, Sekretaris Tarsono D Mardiana, serta anggota DPR RI Sutrisno, turut memimpin pertemuan tersebut.
Dena yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Majalengka ini mengklaim bahwa mundurnya dirinya, melibatkan 150 orang kader PDIP. Padahal fakta yang sebenarnya, hanya ada 3 orang yang merupakan pengurus TMP. Sisanya bukan kader PDIP.
"Dari 150 massa yang hadir kemarin itu, faktanya hanya 3 orang kader TMP. Sisanya diduga massa bayaran dan itu jelas bukan kader PDIP," ujar Sabungan saat menggelar jumpa pers di kantor DPC PDIP Majalengka, Kamis 18 Januari 2024.
Sabungan pun menegaskan, bahwa dirinya tidak mengetahui aksi individu Dena dan apa yang dilakukannya itu bukan atas nama organisasi TMP.
"Meski Dena dkk menyatakan keluar, saya tegak lurus bersama PDIP. solid memenangkan Ganjar-Mahfud," kata Sabungan Simatupang, menyoroti kesetiaannya terhadap PDIP.
Baca Juga: Maruarar Sirait Mundur dari PDIP dengan Etika, Kader TMP di Majalengka Out Diduga Tanpa Tata Krama
Anggota DPR RI H Sutrisno yang politisi senior PDIP Majalengka, memberikan komentar terkait sikap mantan Bendahara TMP, Dena Muhamad Ramdan. Sutrisno menyatakan, bahwa sikap Dena diduga hanya sebatas mencari sensasi dan dampaknya telah menimbulkan kegaduhan di internal PDIP.