Pemkab Majalengka Bangkitkan Produk Anyaman Bambu dengan Bantuan Permodalan

- 27 Januari 2024, 12:37 WIB
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi meninjau kerajinan rotan di Kecamatan Leuwimunding, dia akan akan mendorong perajin rotan untuk melakukan ekpsort sendiri ke sejumlah negara.*
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi meninjau kerajinan rotan di Kecamatan Leuwimunding, dia akan akan mendorong perajin rotan untuk melakukan ekpsort sendiri ke sejumlah negara.* /Kabar Cirebon/Tati Purwati/

KABARCIREBON - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka mendorong produk unggulan berupa anyaman bambu yang ada di beberapa wilayah Leuwimunding, Palasah, Rajagaluh bisa bangkit dan tetap bertahan dengan perkembangan jaman.

Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi akan membantu para pengrajin anyaman bambu di wilayah Desa Naggerang, Kecamatan Leuwimunding.

Menurut Dedi Supandi, para pengrajin tersebut akan dibina oleh Disperdangin, baik permodalan, pembinaan serta pemasaran melalui kegiatan dan event lokal dan nasional.

Baca Juga: Polsek Talaga Majalengka Razia Knalpot Brong di Sekolah

"Nantinya, hasil pengrajin tersebut kita bantu dalam pemasaranya, baik itu sebagai cinderamata bagi berkunjung ke Majalengka atau kita ikut sertakan dalam pameran - pameran yang ada di tingkat lokal maupun nasional," jelas Pj Bupati.

Selama ini masyarakat Desa Nanggerang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, mayoritas adalah perajin anyaman bambu.

Sejumlah warga khususnya kaum perempuan menjadikan produk anyaman sebagai sumber pekerjaan dan penghasilan sehari - hari.

Baca Juga: Caleg Golkar Asal Cirebon Ini Terinspirasi Nomor Punggung 11, Ternyata Nomor Sakral, Ini Maknanya

“Anyaman bambu seperti boboko (bakul, red), hihid (kipas dari bambu, red), dan lainnya sebagai salah satu tradisi turun temurun sejak zaman dahulu. Saya merupakan generasi keempat yang menjadikan anyaman bambu sebagai penghasilan pendapatan sehari-hari,” kata salah seorang perajin anyaman bambu, Aminah (50).

Belakangan ini, lanjut Aminah, para perajin anyaman bambu mengeluhkan dengan minimnya pangsa pasar atau pesanan dari berbagai daerah tidak seperti di tahun 90-an hingga 2000 silam.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x