Network
KABARCIREBON - Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) termasuk pemilihan presiden (Pilres) dan pemilihan legislatif (Pileg) tinggal menghitung hari atau tepatnya tanggal 14 Februari 2024 sehingga seluruh masyarakat yang telah memiliki hak pilih untuk menyalurkan haknya sesuai dengan hati nurani diri sendiri.
Begitu pula aparatur sipil negara (ASN) baik yang bekerja lingkup Pemerintah Kabupaten Kuningan atau pun ASN pusat harus tetap menjaga netralitasnya supaya pesta demokrasi lima tahunan dapat berjalan secara langsung, umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil (Luber dan Jurdil).
Di sisi lainnya, wartawan diminta dapat memberikan setiap perkembangan politik secara berimbang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik. Hal ini untuk menghindari perpecahan di antara warga atau pendukung sekaligus agar tercipta kondusifitas penyelenggaraan Pemilu.
"Penyelenggaraan Pemilu tinggal menghitung hari sehingga kami berharap para insan pers dari media cetak, media elektronik maupun media online dapat menginformasikan perkembangan politik secara berimbang," ujar Penjabat (Pj) Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat, Selasa 6 Februari 2024.
Ia mengakui, peranan media massa dalam pemilu memegang peranan penting sehingga tidak bisa dianggap sepele atau sebelah mata sehingga setiap pemberitaan yang disampaikan kepada masyarakat luas haruslah informasi yang benar-benar valid selama proses Pemilu berlangsung.
Selain itu, peran media massa pun tidak hanya memberikan informasi yang akurat dan terpecaya namun dapat pula menjalankan fungsi lainnya. Terutama fungsi edukasi atau pendidikan sehingga bisa memberikan pengetahuan tentang pemilu sesuai ketentuan aturan yang berlaku.
Baca Juga: Mau ke Leuwi Keris Harus Memutar ke Cirebon, Panwaslu Cidahu Kuningan Minta TPS-nya Diprioritaskan
"Edukasi dan pengetahuan politik merupakan hal yang esensial agar masyarakat di Kabupaten Kuningan tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.
