Atas kejadian tersebut menurutnya, pemerintah ternyata tidak hadir di sana, padahal di kecamatan ada Camat ada kasie Trantib yang harus memberikan solusi atas setiap persoalan yang terjadi dimasyarakat yang berdampak luas.
Baca Juga: Puluhan Masyarakat Cirebon Bacakan Petisi Tolak Hasil Pilpres 2024
Ceritera soal penanganan sampah, itu dua, penanganan di hulu dan hilir. Di hulu adalah pemilahan sampah sejak di rumah tangga, kompostng, TPS tingkat desa.
Di hilir cerita tentang TPA harus ada pengolahannya, lokasi ada jauh dari warga, disana ada kegiatan komposting, perlu alat berat bechoe, jalan lalulintas kendaraan pengangkut sampah juga akan dibangun.
‘”Itu akan kita lakukan melalui APBD kedepan, mudah - mudahan pemerintah pusat mendorng persoalan itu,” ungkapnya
Menurut Dedi, sampah yang masuk ke TPA Heuleut setiap harinya mencapai 125 ton, dan ini akan terjadi bom waktu di empat tahun kemudian, maka salah satu yang harus dilakukan adalah perlu peduli pada TPA, ada agenda ektra orgdineri perihal sampah
“Saya berterima kasih atas bantuan Dandim dengan TNI terhadap persoalan sampah, ini akan lebih tertib, ada hal yang menbubah budaya. Kita tahu penanganan sampah di Majalengka sudah mengkhawatirkan,” ungkapnya.
PJ Bupati di hari peringatan sampah mengaku ingin menebar ikan walaupun penringatan hari sampah dilakukan di desa, dan menebarkan ikan adanya di Dinas Ketahanan, Pertanian dan Perikanan, karena setiap pekerjaan harus kolabirasi jangan sendiri sendiri.
Baca Juga: Kasus Bullying Kembali Marak pada Pelajar, Kadisdik Kota Cirebon Ingatkan Pentingnya Pencegahan