Siaga 1, Kasus DBD yang Jalani Perawatan di RSUD Kabupaten Majalengka Januari-Februari Naik hingga 100%

- 4 Maret 2024, 14:41 WIB
Kasus DBD yang menjalani perawatan di RSUD Majalengka selama dua bulan teralhir Januari dan Februari tejadi peningkatan signifikan, penderita didominasi anak- anak.
Kasus DBD yang menjalani perawatan di RSUD Majalengka selama dua bulan teralhir Januari dan Februari tejadi peningkatan signifikan, penderita didominasi anak- anak. /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Kasus DBD yang menjalani perawatan di RSUD Majalengka selama dua bulan teralhir Januari dan Februari tejadi peningkatan signifikan, penderita didominasi anak- anak.

Ika salah seorang orang tua pasien yang anaknya tengah menjalani perawatan di RSUD Majalengka mengungkapkan, anaknya semula merasakan sakit demam yang suhunya terus naik. Karena tak kunjung sembuh setelah diobati di rumah langsung dibawa ke IGD yang ternyata dokter mendiagnosa DBD.

Pada kulit tubuh anaknya terdapat becak merah dengan suhu yang tetus tinggi.
"Untung segera dibawa ke doker dan menjalani perawatan," ungkap Ika yang sudah lima hari merawat anaknya di RS.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto yang Populer di Kabupaten Asahan, Silakan Coba Soto Simpang Katarina dan Soto Faisal

Kondisi yang sama dialami anak Mimi yang usianya baru tiga tahun, dia tak menduga anaknya DBD mulanya dia berusaha memberikan sanmol di rumahnya serta mengompres tubuh anaknya.

Setelah empat hari suhu tubuh anaknya tak kunjung turun akhirnya dibawa ke dokter praktek di Munjul dan dokter menyarankan untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit karena terkena DBD.

Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penanganan Medis RSUD Majalengka dr Sumarti mengungkapkan, adanya peningkatan jumlah kasus DBD yang menjalani perawatan di RS Majalengka yang peningkatannya mencapai 100 persenan.

Baca Juga: Dengan Populasi Jaringan hingga 97% di Indonesia, Telkomsel Raih Best Mobile Network-Ookla Speedtest Award

Di ruang Melati yang ditempati anak -anak pada bulan Februari terdapat sebanyak 24 anak atau kasus yang menjalani peawatan, sebelumnya dibulan Januari hanya ada sebanyak 14 kasus atau anak yang menjalani perawatan.

Peningkatan yang sama juga terjadi untuk pasien dewasa, di bulan Januari kasus DBD yang menjalani rawat inap di RSUD Majalengka hanya sebanyak 11 pasien dan di bulan Februari meningkat menjadi 20 kasus.

"Untuk kasus DBD terjadi peningkatan yang cukup signifikan terutama anak - anak usia 2 hingga 5 tahunan, ini karena daya tahan tibuh anak pebih lemah dibanding. orang dewasa. " katanya.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto Langganan Warga Kabupaten Muaro Jambi, Coba Mampir ke Soto Arya dan Soto Ceria

Dia menyarankan masyatakat terutama ibu - ibu yang miliki anak ketika mengatahui anaknya merasakan demam dengan suhu badan tinggi yang tak kinjung turun segera waspada dengan membawanya ke dokter menjaga kemungkinan anak terjangkit DBD, dan jangan menunggu kondisi anak semakin lemah.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Agus Susanto, disaat musim penghujan harus mewaspadai munculnya penyakit, termasuk DBD, diare, flu disertai panas demam.

Yang paling mudah menghindari munculnya nyamuk penyebab DBD adalah dengan membersihkan sarang nyamuk sekitar rumah.

Baca Juga: Harga Melonjak, Kepala BPS Majalengka: Beras Memberikan Andil Inflasi Terbesar di Februari 2024

Hindari adanya genangan air bekas hujan atau lainnya, menguras air di kamar mandi dengan rutin, tutup termpat air yang sekiranya bakal dijadikan tempat bersarang nyamuk agar tidak muncul jentik.

"Fooging hanya membunuh nyamuk dewasa bukan jentik atau telur, jadi yang paling epektif menghindari DBD dengan membersihkan sarang nyamuk," kata Agus.***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah