Kasus Perundungan Siswa di Madinatunnajah Kota Cirebon Berakhir dengan Mediasi

- 4 Maret 2024, 21:38 WIB
Ilustrasi perundungan
Ilustrasi perundungan /Rizki/

KABARCIREBON - Salah satu siswa Madrasah Iftidaiyah (MI) Madinatunnajah Kota Cirebon, Raffa (12) diduga menjadi korban perundungan.

Raffa yang masih duduk di bangku kelas V, dicekoki obat keras sampai terjadi pembekuan darah di otaknya.

Kepala MI Madinatunnajah Kota Cirebon, Rohiman mengatakan bahwa kasusnya sudah selesai dan sudah tidak ada masalah.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto yang Mantul di Gubeng Kota Surabaya, Soto Pak Yanto dan Soto Tapak Siring Memang Enak

"Sudah selesai dan itu sudah difasilitasi, mediasinya oleh Polsek Seltim. Bahkan waktu itu ada dari BNN juga. Terus pihak sekolah sudah menjenguk ke rumah sakit," katanya.

Sebelumnya informasi yang dihimpun, para pelaku diduga merupakan sejumlah siswa MTs di lingkungan yang sama. Salah satu pelaku diketahui berinisial Mu siswa kelas 3 MTs Madinatunnajah Kota Cirebon.

Orang tua korban, Suyanto menuturkan, terduga pelaku lainnya ada 8 orang. Akan tetapi, nama-namanya belum diketahui.

Baca Juga: Dapat Masukan dari MenPan RB, Bupati Imron Siap Optimalkan MPP Cirebon

"Yang jelas, dari pantauan CCTV yang terlihat saat kejadian ada 3 orang, termasuk terduga pelaku Mu dan anaknya yang menjadi korban," tuturnya.

Dijelaskan Yanto, awal kejadian peristiwa memilukan tersebut bermula pada Selasa, 27 Februari 2024 lalu. Saat itu, sekitar pukul 10.00 WIB Raffa yang baru pulang dari sekolah kembali keluar rumah untuk membeli minuman es atas suruhan Mu.

"Dari sejak membeli es itulah Raffa anak saya tak langsung kembali ke rumah. Baru malamnya saya kaget pada saat dia balik ke rumah psikisnya sudah ngaco. Dia tak mengenal saya ayahnya maupun ke ibunya. Bahkan tiang listrik saja diajak ngobrol. Ah pokoknya memilukan," jelasnya.

Baca Juga: PB PGRI Dinahkodai Profesor yang Lahir dari Cirebon, PGRI Kota Cirebon Suarakan Aspirasi Guru Forum Nasional

Yanto yang mendapat informasi, ternyata Raffa dicekoki obat oleh para pelaku hingga tak mengingat apa-apa. Ketika dilarikan ke rumah sakit, dokter menyebut adanya pembekuan darah di otak Raffa.

"Pokoknya karena khawatir, yang pertama saya lakukan bagai mana menyelamatkan anak saya. Makanya dibawa ke rumah sakit dan baru bisa pulang Senin ini meski dalam kondisi lemah," sebutnya.

Diakui Yanto, pihaknya telah melapor ke Polsek Seltim. Namun dari Polsek Seltim diarahkan ke Polres Cirebon Kota.

Baca Juga: Pj Wali Kota Dukung IAIN Cirebon Bertransformasi dengan Terobosan Pendidikan Berbasis Siber

"Lalu saya buat laporan di PPA Polres Ciko, tapi saya tak dapat salinan laporannya dan hingga kini tidak tahu bagai mana tindaklanjutnya. Intinya saya ingin anak saya kembali normal seperti semula," tuturnya.

Menurut Yanto, memang ada mediasi yang difasilitasi Polsek Seltim. Tapi hasilnya tak jelas, malah pihak sekolah saat itu menyebut hal itu peristiwa biasa sebagai kenakalan remaja.

"Saat di rumah sakit, pihak sekolah memang menjenguk dengan mengirim wali kelasnya dan memberi uang Rp 50 ribu. Tapi yang jelas saya ingin kasus ini diusut tuntas," ungkapnya.***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x