Pj Gubernur Jabar Minta TPID Bekerja Efektif untuk Kendalikan Inflasi Jelang Ramadan

- 7 Maret 2024, 11:21 WIB
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, bersama Pj Wali Kota Cirebon, H Agus Mulyadi.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, bersama Pj Wali Kota Cirebon, H Agus Mulyadi. /IST /

KABARCIREBON - Pj Wali Kota Cirebon H Agus Mulyadi menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Se-Jawa Barat di Hotel Hilton Bandung, Rabu (6/3/2024).

Kegiatan digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank Indonesia Jawa Barat dan instansi terkait dengan mengusung tema 'Sinergi dan Kolaborasi Pengendalian Inflasi Menghadapi HBKN Ramadan dan Idulfitri serta Perluasan Digitalisasi guna Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat'. 

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin meminta TPID bekerja lebih efektif untuk mengendalikan inflasi jelang Ramadan Idul Fitri. 

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto yang Terkenal di Kabupaten Mempawah, Coba Cicipi Soto Sungai Pinyuh dan Soto Grafer

Bey mengingatkan, inflasi Jabar per Februari 2024 sebesar 3,09 persen (year on year), 0,45 persen (month to month), dan 0,61 persen (year to date). Secara year on year, kata Bey, inflasi Jabar lebih tinggi dibandingkan nasional sebesar 2,75 persen. 

"Saya meminta kepada TPID untuk memahami secara baik faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya inflasi di Jawa Barat dibandingkan inflasi nasional," katanya. 

Bey mengatakan, jelang Ramadan tahun ini, strategi pengendalian inflasi melalui operasi pasar akan diperkuat dengan memanfaatkan data evaluasi tahun sebelumnya untuk menekan harga pangan secara efektif termasuk beras yang saat ini tinggi di masyarakat . 

Baca Juga: Bupati Imron Salurkan Bantuan Ke Warga Korban Banjir Cirebon

Selain itu, kata Bey, distribusi pasokan ke pasar ritel modern dan tradisional juga akan diperhatikan untuk menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi agar komoditas pokok bisa lebih mudah di dapatkan masyarakat.

“Stok kita itu cukup di Jawa Barat, jadi tidak perlu masyarakat membeli beras dengan jumlah berlebihan (Panic Buyying)," pesannya.

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x